Di hari ketiga ini saya
mencoba berganti partner. Kalau sebelumnya saya berpartner dengan anak pertama
dan suami, maka di hari ketiga ini saya memilih partner anak kedua. Usianya 2
tahun 10 bulan. Di hari ketiga ini saya tidak merencanakan sebuah aktivitas,
tetapi respon emosi tersebut muncul saat anak laki-laki saya bermain. Cerita awalnya
si anak ikut mbolang. Nah di perjalanan dia kehausan dan kami lupa membawa air
minum. Mampirlah kami di sebuah warung di pinggir jalan. Di warung tersebut,
anak saya memilih membeli “teh pucuk”. Lanjutlah kami mbolang sambil lari pagi.
Setelah sampai di rumah,
minuman tersebut sudah habis. Saya dan suami sibuk di dapur untuk bebersih. Sekian
waktu anak saya kok anteng banget. Saya coba mencari tahu, ternyata dia sedang
bermain air menggunakan botol bekas “teh pucuk” tersebut. Botol tersebut diisi
air dan dituang di wadah sampai luber kemana-mana. Bisa dibayangkan apa yang
ibunya ini rasakan? Selengkapnya di bawah ini ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar