Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Kamis, 12 Agustus 2021

Ada Apa dengan “WhatsApp”?

 



                                                                        sumber foto: google

Judul yang saya ambil kali ini mungkin agak aneh ya. Ada apa dengan “Whatsapp”? Saya mengambil judul tersebut karena memang akhir-akhir ini aplikasi whatsapp saya sering bermasalah. Sudah umum kan ya masalahnya? Hehehe. Pasti seputar data yang terlalu penuh. Malu sendiri jadinya, jadi ketahuan kan kalau whatsapp saya pasti “gemuk”banget. Alhamdulillah, mendapat tantangan di kuliah Bunda Sayang untuk manajemen gadget. Tantangan ini bisa sekaligus menjawab pertanyaan ada apa dengan whatsapp saya .

Setelah hari pertama kemarin saya fokus pada perapian aplikasi di handphone, maka hari kedua ini saya berfokus untuk merapikan salah satu aplikasi yaitu whatsapp. Kenapa whatsapp menjadi aplikasi yang pertama kali saya benahi? Aplikasi WA ini merupakan aplikasi yang mendominasi kegiatan saya sehari-hari. Berkomunikasi paling mudah dengan WA, grup keluarga, grup alumni, grup ngaji, dan grup yang lain pun lewat aplikasi yang satu ini. Bahkan dulu saat saya masih aktif jualan, aplikasi WA inilah yang sering digunakan. Intinya si WhatsApp ini mendominasi banget deh. Ada yang sama dengan saya? Hehehe.

Ketika semua kegiatan banyak terpusat di aplikasi ini, bisa dibayangkan dong apa yang terjadi? Pasti sering banget kita mendapatkan pesan berupa tulisan, gambar, video, voice note dan lain sebagainya. Jika semua bentuk pesan itu tak pernah disaring dan dirapikan, apa yang terjadi ya seperti Whatsapp saya. Sering error daripada normal. Kalua sudah eror barulah sadar dan bertanya ada apa ya dengan Whatsapp saya? Ikutan yuk cari tahu yang terjadi dengan Whatsapp saya, barangkali sama juga dengan Whatsappmu.

Hal pertama yang saya lakukan adalah cek pesan yang ada di Whatsapp. Dan beginilah hasil penelusuran saya.

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa riwayat pesan yang ada di Whatsapp saya sangatlah buanyakkkkk. Setelah saya hitung ada 500an riwayat pesan yang saya dapat sejak tahun 2019. Parah banget kan ya. Berarti selama ini saya menumpuk sampah di memori aplikasi Whatsapp ini. Saya berpikir jangan-jangan seperti itu juga di hal yang lain. Ya Allah maafkan saya yang sering lalai ini. Yang saya lakukan adalah menghapus pesan-pesan tersebut. Saya pilih dan pilah dulu, karena ada banyak pesan yang ternyata nomor si pengirim itu belum tersimpan. berikut adalah proses penghapusan pesan. terlihat yang gambar bawah itu adalah riwayat pesan dengan Rumah sakit tempat anak saya lahir. dan sekarang anak saya sudah umur 2,5 tahun. Hehehe.




Setelah selesai menghapus pesan dan menyimpan nomor, maka selanjutnya adalah memilih dan memilah grup yang saya ikuti. Ketika memang saya sudah tidak teralu aktif, maka saya mohon ijin untuk undur diri dari grup tersebut. dan banyak banget ternyata grup yang saya pamiti.....Maafkan saya ya teman-teman. tak bisa berkontribusi aktif hanya silent reader saja....

 



            
            Proses pamit selesai. Tentunya masih banyak grup yang saya ikuti karena faktor kebutuhan. Meskipun begitu, saya tidak ingin tiap saat handphone berbunyi karena pesan yang masuk. Oleh karena itu, saya mulai membisukan notifikasi di setiap grup yang tidak tiap saat harus saya buka. Ingat pesan kakawi Ami, kalau urgent orang pasti akan telepon jadi nggak setiap saat kita harus cek handphone. Biar bias fokus dengan aktivitas yang manfaat. Berikut proses membisukan notifikasi pesan grup Whatsapp. 


        Selain membisukan notifikasi, saya juga membersihkan riwayat pesan di semua grup. Berikut prosesnya...


Dari gambar berikut terlihat semua grup sudah dibisukan dan dibersihkan riwayat pesannya. 



Langkah terakhir yang saya lakukan adalah mengatur grup yang saya tempatkan di bagian paling atas (pin message). 



            Terdapat 3 grup yang saya tempatkan di bagian paling atas. Tentu saja dengan pertimbangan kebutuhan dan prioritas saya saat ini. Grup tersebut adalah grup Hima Bunda Sayang, Pondok Bunda Sayang dan Grup Ukhuwah Tahfidz. Grup tersebut saya pilih karena fokus saya saat ini adalah mengikuti kelas di Bunda Sayang dan Kelas Tahfidz Online. Harapannya dengan lebih fokus dan tak banyak yang diikuti hasilnya akan lebih maksimal. Karena pengalaman membuktikan jika terlalu banyak yang diikuti justru tidak efektif karena tidak bisa maksimal. Alhamdulillah proses beres-beres aplikasi Whatsapp sudah selesai. Masih banyak aplikasi lain yang juga perlu dibenahi. Semangat terus berproses untuk menjadi lebih baik... 


#harike-2

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar