Kreativitas
menurut kamus berarti kemampuan untuk mencipta (Kamus Umum Bahasa Indonesia,
2002:599). Kreativitas adalah ekspresi manusia (berpikir, merasa,
menginderakan, dan intuisi). Kreativitas mengandung getaran emosional yang
sangat khusus (Clark 1986 dalam Semiawan, 1997). Sedangkan menurut Munandar,
kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kemampuan
untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari bahan, unsur atau hal-hal lain
yang telah tersedia sebelumnya (1992).
Istilah
kreativitas diambil dari bahasa Inggris, yaitu dari kata dasar to create yang berarti to cause (something new) dan to exist
produce (something new). Dari
kata to create tadi dapat dibentuk
berbagai kata jadian. Kita dan anak sebenarnya sudah kreatif. Lahir awal ke
dunia sudah kreatif. Kreativitas anak merupakan tahapan paling awal dari
seluruh tahapan kreativitas yang ada. Maka kreativitas anak justru dimaksudkan
sebagai landasan kokoh untuk hadirnya kreativitas yang sejati. Membangun
kreativitas anak berarti membangun fondasi kreativitas itu sendiri. Ibarat
bangunan, fondasi itulah yang akan menentukan wujud bangunan finalnya. Kalau
fondasi saja dangkal, tak mungkin di atasnya berdiri bangunan tingkat lima. Semakin
kuat dan tinggi bangunan yang akan didirikan di atasnya, semakin dalam dalam
dan kuat fondasi yang harus dibangunnya.
Seseorang
individu dengan potensi kreatif dapat dikenal secara mudah melalui pengamatan
ciri-ciri yang dimiliki terutama dalam setiap pertemuan atau diskusi. Ciri-ciri
tersebut antara lain:
a.
Mempunyai hasrat ingin mengetahui
b.
Bersikap terbuka terhadap pengalaman
baru
c.
Panjang akal
d.
Keinginan untuk menemukan dan meneliti
e.
Cenderung lebih suka melakukan tugas
yang lebih berat dan sulit
f.
Berpikir fleksibel, bergairah, aktif dan
berdedikasi dalam melakukan tugas
g.
Menanggapi pertanyaan dan punya
kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak
Sedangkan Parnes
(1972) mengungkapkan bahwa kemampuan kreatif dapat dibangkitkan melalui masalah
yang memacu pada lima macam perilaku kreatif sebagai berikut:
1.
Fluency
(kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan
suatu masalah.
2.
Flexibility
(keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna
memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa
3.
Originality
(keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik atau luar biasa
4.
Elaboration
(keterperincian),yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci
untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan
5.
Sensitivity
(kepekaan) yaitu kepekaan menagkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan
terhadap suatu situasi.
Kreativitas
merupakan barang langka dan mahal, karena tercipta dari hasil olah pikir yang
tidak biasa. Orang yang bermental kreatif memang cenderung “nyleneh” dalam
pandangan umum. Akan tetapi, kreativitas itulah yang menghidupkan seluruh
dendrit dan akson di otaknya.
Nafisah Al Akhfiya'
11-2017