Bercerita adalah kegiatan yang menyenangkan bagi
anak-anak. Dengan cerita, anak-anak dapat masuk ke dalam sebuah suasana
berbeda. Cerita dapat memantik imajinasi anak sampai pada tingka yang tak
pernah kita kira. Anak dengan tipikal apapun , pasti senang dengan kegiatan
bercerita meskipun cara untuk menyampaikan maupun mennanggapi sangat beragam. Hal-hal
yang sering diceritakan oleh anak-anak biasanya tentang karakter mainan,
kesukaan dia terhadap mainan tersebut, membandingkan mainan dengan yang lain,
dan lain sebagainya. Selanjutnya, aktivitas bercerita itu dapat berfungsi untuk
membangun hubungan yang erat dengan anak karena orang tua akan lebih banyak
meluangkan waktunya untuk mendengarkan cerita dari anaknya.
Kebiasaan bercerita ini sudah berlangsung sejak
dulu. Mungkin sebagian besar orang tua kita masih mengalami masa itu. Di waktu
malam telah merambat naik, di kala rumah-rumah berdinding bambu hanya diterangi
dengan “senthir” yang mana nyalanya terlihat menembus celah bambu tersebut.
Ditemani suara jangkrik yang bersahut dengan suara burung malam, bulan pun
mulai menampakkan dirinya. Nah, pada saat itulah sejumlah penghuni rumah bambu
keluar untuk menikmati indahnya rembulan yang indah malam itu. Saat itulah,
ritual cerita dari ayah ibu pun dimulai. Tema cerita tersebut sangat beragam.
Cerita tentang pengalaman, mitos, legenda dan cerita lain yang membuat
anak-anak tak lepas pandang dari bibir-bibir bijaksana tersebut. Cerita
tersebut bisa menjadi media transfer nilai dan sejarah bagi generasi setelahnya.
Tak hanya mendengar cerita yang mereka dapat, tapi
kemampuan untuk mentransfer cerita yang mereka dapatkan kepada khalayak lain.
Imitasi atas apa yang disampaikan tersebut menjadi bagian pembelajaran yang
sangat efektif. Soundy dan Genisio
(1994) menekankan pentingnya kesempatan bagi anak-anak untuk bercerita.
Pengalaman demikian sangat penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuan
bercerita, mengungkapkan pikiran dan untuk mengoptimalkan perkembangan
bahasanya. Bila anak merasa kesulitan untuk memulai bercerita tentang permainan
tersebut, orang tua bisa merangsang dengan mengajukan pertanyaan kepada anak.
Oleh karena itu, luangkan waktu untuk bercerita dan mendengarkan cerita dari
mulut-mulut kecil anak-anak kita.
Nafisah Al Akhfiya’
19/10/2017
Foto: Rakha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar