Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Selasa, 07 November 2017

Kreativitas Tanpa Batas

Kreativitas menurut kamus berarti kemampuan untuk mencipta (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2002:599). Kreativitas adalah ekspresi manusia (berpikir, merasa, menginderakan, dan intuisi). Kreativitas mengandung getaran emosional yang sangat khusus (Clark 1986 dalam Semiawan, 1997). Sedangkan menurut Munandar, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari bahan, unsur atau hal-hal lain yang telah tersedia sebelumnya (1992).
Istilah kreativitas diambil dari bahasa Inggris, yaitu dari kata dasar to create yang berarti to cause (something new) dan to exist produce (something new). Dari kata to create tadi dapat dibentuk berbagai kata jadian. Kita dan anak sebenarnya sudah kreatif. Lahir awal ke dunia sudah kreatif. Kreativitas anak merupakan tahapan paling awal dari seluruh tahapan kreativitas yang ada. Maka kreativitas anak justru dimaksudkan sebagai landasan kokoh untuk hadirnya kreativitas yang sejati. Membangun kreativitas anak berarti membangun fondasi kreativitas itu sendiri. Ibarat bangunan, fondasi itulah yang akan menentukan wujud bangunan finalnya. Kalau fondasi saja dangkal, tak mungkin di atasnya berdiri bangunan tingkat lima. Semakin kuat dan tinggi bangunan yang akan didirikan di atasnya, semakin dalam dalam dan kuat fondasi yang harus dibangunnya.
Seseorang individu dengan potensi kreatif dapat dikenal secara mudah melalui pengamatan ciri-ciri yang dimiliki terutama dalam setiap pertemuan atau diskusi. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a.         Mempunyai hasrat ingin mengetahui
b.        Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
c.         Panjang akal
d.        Keinginan untuk menemukan dan meneliti
e.         Cenderung lebih suka melakukan tugas yang lebih berat dan sulit
f.         Berpikir fleksibel, bergairah, aktif dan berdedikasi dalam melakukan tugas
g.        Menanggapi pertanyaan dan punya kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak
Sedangkan Parnes (1972) mengungkapkan bahwa kemampuan kreatif dapat dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku kreatif sebagai berikut:
1.        Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah.
2.        Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa
3.        Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik atau luar biasa
4.        Elaboration (keterperincian),yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan
5.        Sensitivity (kepekaan) yaitu kepekaan menagkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Kreativitas merupakan barang langka dan mahal, karena tercipta dari hasil olah pikir yang tidak biasa. Orang yang bermental kreatif memang cenderung “nyleneh” dalam pandangan umum. Akan tetapi, kreativitas itulah yang menghidupkan seluruh dendrit dan akson di otaknya.

Nafisah Al Akhfiya'
11-2017
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar