Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Selasa, 17 Agustus 2021

Galeri “Kenangan” Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

04.29 0 Comments

 

Setiap orang pasti memiliki kenangan. Kenangan tersebut merupakan sesuatu yang suatu saat pasti akan muncul sebagai penghibur hati bagi pemilik kenangan tersebut. Kenangan merupakan representasi emosi sehingga terkadang kita merasa tak tega untuk membuangnya. Namun, ketika semua kenangan tersebut tersimpan terkadang justru menjadi aral yang menghalangi langkah kita untuk maju. Seperti halnya kenangan berupa foto maupun video yang tersimpan di dalam galeri handphone. Ketika semua tersimpan dan tak pernah dikurangi maka yang terjadi handphone akan berlebih beban dan terkendala dalam pengoperasiannya. Dan itulah yang terjadi pada handphone saya.. hehehe….

Atas dasar itulah, maka saya sangat bersyukur mengikuti tantangan di Bunda Sayang ini. Tantangannya adalah merapikan segala sesuatu yang terkait sosial media dan perangkat handphone/laptop. Target hari ini adalah bebersih galeri handphone. Apa saja yang akan saya lakukan?? Yang saya lakukan adalah membersihkan galeri handphone dari foto ataupun video yang tak lagi terpakai. Setelah dilakukan penelusuran, didapatkan hasil yang sangat "parah" Kenapa saya bilang parah, ya karena memang hampir di semua folder penuh dengan foto lama yang sama sekali sudah tak akan dipakai lagi (maklum dulu pernah jadi mamak bakul). Isinya sebagian besar adalah foto produk jualan. Bahkan recordnya mulai dari tahun 2016. Sudah berapa tahun coba? Ya Allah.. makanya handphone sering eror. Jadi, mulai untuk memilih dan memilah kemudian menghapus. 



 Dari gambar tersebut sudah terbayang kan "keparahan" galeri penyimpanan saya? Jumlah foto dan video yang dihapus jumlahnya ribuan... hehehe. InsyaAllah nggak akan diulang lagi deh. Setelah sekitar satu jam memproses, akhirnya penyimpanan di galeri bisa berkurang sangat banyak. 



 Terkadang kita memang perlu menyimpan dan mengabadikan kenangan. Akan tetapi ada saatnya pula kenangan itu diisi dengan menciptakan kenangan baru. Bukan berarti kenangan yang lama akan terlupa. Justru kenangan lama tersebut yang menjadi kaca agar kita menjadi diri yang lebih baik dari hari ke hari...

 

#harike-7

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia

Senin, 16 Agustus 2021

Menelusuri Halaman“Wordpress” Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

09.02 0 Comments

 



Apa sih yang kamu rasakan jika kenyataan yang terjadi tak sesuai dengan rencana yang kamu susun? Pasti sedih dan bingung kan ya. Itulah yang saya rasakan hari ini. Target saya hari ini seharusnya adalah merapikan galeri foto dan video yang ada di handphone. Rencananya saya akan pindah ke komputer dan Gdrive. Tapi apa yang terjadi? Ternyata hardisk computer saya eror. Tak bisa dibuka. Bisa dibayangkan kehilangan data selama bertahun-tahun. Minta tolong suami, kontak teman yang ahli dan segala cara sudah saya coba. Tapi nihil… Akhirnya coba beralih ke Google drive. Saya mencoba memindah semua data ke google drive. Di tengah jalan, Qodarullah, google drive pun beberapa kali eror. Data pun belum bisa dipindah.

Kemudian apa yang saya lakukan? Setelah berpikir sejenak, saya pun akhirnya memutuskan bahwa saya harus “move on” sejenak. Tujuannya agar saya tak terlalu merasa sedih karena hardisk yang rusak dan google drive yang beberapa kali eror. Suami saya selalu meyakinkan ketika “menciptakan kebahagiaan” dalam diri maka akan banyak ide yang tercipta. Terapi ini akhirnya saya terapkan dengan mencoba menciptakan kebahagiaan dalam diri.

Berawal dari kembali pada visi misi keluarga kami. Salah satunya adalah kami ingin menjadi keluarga yang bermanfaat bagi banyak orang melalui berbagai cara. Sudah lama sebenarnya saya dan suami senang menulis. Maka dalam rencana besar keluarga, menulis ini menjadi bagian dari cara kami dalam memberikan manfaat. Oleh karena itu, saya mengingat kembali akun apa saja yang pernah saya buat tapi belum saya kelola dengan baik. Selain akun blogspot ini saya sebenarnya memiliki akun wordpress. Namun akun tersebut sudah lama sekali tidak saya buka. Akhirnya saya pun mencoba menelusuri kembali akun tersebut. Berikut yang saya lakukan….

                                             Mencoba masuk tapi belum berhasil


                                             Mencoba reset sandi dengan akun email.




Saya mulai mengingat email dan password yang bisa saya pakai di semua akun. Saya dan suami memang memiliki beberapa email yang kami samakan penggunaan passwordnya untuk memudahkan semua mengakses. 

Alhamdulillah setelah beberapa kali mencoba, akun wordpress saya pun kembali. Saya rapikan penggunaan email dan passwordnya sehingga ketika terjadi sesuatu akan mudah dalam pemulihan. Bersyukur rasanya akun ini bisa saya gunakan kembali. Tantangan di Bunda Sayang ini semakin menguatkan keinginan saya untuk konsisten berbagi kemanfaatan dalam bentuk tulisan. Semoga Allah mudahkan dengan bertemunya kembali akun ini. 





Kebahagiaan itu perlu untuk selalu "diciptakan", agar otak kita selalu aktif untuk mencari hal dan cara baru dalam menghadapi masalah. Selalu berbahagia dalam segala kondisi agar selalu mendapat ilham kebaikan. Jangan lupa bahagia ya..... 


#harike-6

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia

 


Minggu, 15 Agustus 2021

Rapi-rapi Telegram Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

06.32 0 Comments



Telegram merupakan aplikasi yang saat ini banyak dilirik semua kalangan. Hal itu dikarenakan aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang belum dimiliki oleh aplikasi lain. Beberapa diantaranya adalah:

1.      Kapasitas yang tidak terbatas. Data seperti foto dan video pun tidak langsung masuk ke memori handphone, sehingga tidak membebani.

2.      Bisa menyembunyikan nomor handphone, hanya perlu membuat username saja.

3.      Bisa membuat grup dengan kapasitas yang lebih besar.

Selain ketiga poin tersebut, masih banyak lagi sebenarnya kelebihan dari fitur telegram ini. Namun, ketiga alasan tersebut menjadi pertimbangan akhirnya saya pun memanfaatkan telegram sebagai aplikasi yang membantu aktivitas saya. Banyak grup yang awalnya dibuat di WA akhirnya dipindahkan ke Telegram dengan pertimbangan penghematan kapasitas handphone. Selain itu, foto dan video yang akan diambil pun bisa dipilih dan dipilah terlebih dahulu sebelum disimpan dalam memori handphone.

Akan tetapi, aplikasi ini justru kadang lupa saya buka karena “apalan” yang dibuka pertama WA, FB dan Instagram. Padahal grup yang terdapat di telegram rata-rata grup tentang belajar. Oleh karena itu saya ingin mulai memprioritaskan untuk membuka aplikasi ini dan merapikan beberapa informasi yang terdapat di dalamnya.

                                           Mengganti username dan merapikan bio


                                                        Prioritas grup untuk selalu dibuka



Telegram sudah rapi, langkah selanjutnya adalah membuat prioritas untuk sering mengunjungi aplikasi ini karena isinya adalah ilmu. Bahkan suami pun memberikan beberapa saran grup yang bisa saya ikuti di Telegram. Tujuannya agar memiliki alasan lebih kuat untuk sering membuka aplikasi ini. Istiqomah memang tidak mudah, terkadang kita harus memaksanya agar menjadi suatu kebiasaan baru. Bismillah.....

#harike-5

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia

Sabtu, 14 Agustus 2021

Memaksimalkan Instagram Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

07.42 0 Comments

 


Setelah targetan tiga hari sebelumnya tercapai, maka di hari keempat ini saya akan mulai membuat tahapan tiga hari ke depan. Berikut bagan singkat dari apa yang akan saya lakukan 3 hari ke depan.


Sesuai dengan tahapan tersebut, maka hari ini saya akan memulai dengan memaksimalkan akun Instagram.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa saya termasuk yang “kurang rapi” dalam pengelolaan sosial media. Termasuk akun Instagram. Saya mempunya 3 akun Instagram, satu untuk akun personal dan dua yang lain saya gunakan untuk berjualan (meskipun sekarang baru off). Dalam pengelolaannya memang belum maksimal, maka dari itu hari ini saya akan mencoba memulai mengelola dan memaksimalkan ketiga akun tersebut agar lebih bermanfaat.

Beberapa langkah yang akan saya lakukan diantaranya seperti terangkum dalam gambar berikut ini.


Salah satu alasan kenapa saya mengawali dengan merapikan username, bio dan juga mensinkronisasi akun adalah karena saya pernah memiliki pengalaman kehilangan aku instagram yang sudah saya kelola bertahun-tahun. Akun tersebut untuk bisnis. Nggak mudah kan ya "ngopeni" akun dari awal sampai sudah menghasilkan.... 

Hasil dari proses tersebut terangkum di bawah ini ya.... 

                                                    Merapikan bio dan username


Merapikan postingan


Pengarsipan foto saya lakukan dengan menyimpan di google drive. Kemudian mensinkronisasi instagram dengan email dan nomor handphone yang aktif sehingga ketika terjadi sesuatu akan lebih mudah untuk pemulihan. Selain itu, saya juga merencanakan untuk ke depannya akan lebih selektif dalam membuat postingan. InsyaAllah salah satu akun instagram yang dulu saya gunakan untuk berjualan akan saya ubah menjadi akun untuk berbagi. Suami pun memberikan saran agar menekuni satu bidang kemudian mengarsipkan semua kegiatan tersebut sehingga dapat diambil manfaatnya oleh orang lain. Bahkan dalam proses perapian akun instagram ini justru saya dan suami bisa merefleksi tentang tujuan dan visi misi keluarga kami. Bismillah, terus berbenah untuk kebaikan bersama... 


#harike-4

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia

Jumat, 13 Agustus 2021

Belajar dari Facebook Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

06.18 0 Comments

 


 

Facebook merupakan laman yang sering kita intip karena memang merupakan salah satu aplikasi yang sudah lama dikenal. Aplikasi ini menawarkan lebih banyak variasi dalam pengelolaan tampilan. Oleh karena itu, aplikasi ini banyak dilirik tak hanya untuk kebutuhan personal tapi bisa dijadikan sebagai wahana belajar dan juga berbisnis. Namun, kemudahan itu seringkali membuat kita berlama-lama memandangi setiap postingan yang berseliweran di wall facebook ini. Tak jarang kita pun repost atau sekedar save informasi yang entah kapan mau dibaca. Yang penting repost dulu deh. Hal ini yang membuat wall facebook kita akhirnya penuh dengan tampilan berbagai menu masakan, ide kegiatan anak, ide mendaur ulang barang, informasi penting seputar parenting dan lain sebagainya. Padahal terkadang informasi itu bisa kita cari dari laman pencarian yang lain.

Atas dasar itulah, di tantangan hari ketiga ini saya ingin merapikan laman facebook saya agar lebih ramping. Sehingga ketika orang lain membuka, tidak hanya tampilan penuh “repost” tapi lebih berisi ilmu yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Semoga halaman facebook saya bisa sebagai sarana “belajar” bagi banyak orang. Maka dari itulah saya mengambil judul “Belajar dari Facebook”. Berikut ringkasan singkat dari yang saya lakukan hari ini...



1.      Langkah pertama adalah mengurangi pertemanan.


Untuk mengurangi pertemanan ini saya mengawalinya dengan memohon ijin melalui laman facebook. Setelah itu melakukan proses sortir  teman dengan berbagai pertimbangan. Beberapa pertimbangan tersebut diantaranya faktor interaksi/kedekatan dan isi postingan. 


2.      Langkah kedua adalah unfollow grup yang kurang bermanfaat untuk saya saat ini.


Ketika melakukan proses cek grup yang saya ikuti, cukup kaget juga karena ternyata terdapat 51 grup. Sebagian besar adalah grup jual beli hehehe. Ketahuan banget ya kalau sering cari barang lewat marketplace di facebook. InsyaAllah setelah ini insyaf deh. Sekaligus berikhtiar menggunakan barang yang masih ada dan tidak menambah barang baru. Seperti halnya ikhtiar untuk tidak menambah grup baru di facebook. Proses unfollow pun dimulai dengan menimbang kebutuhan saat ini. Akhirnya tersisalah 25 grup kini yang saya ikuti. 

3.      Langkah ketiga adalah menghapus postingan wall yang “jarang” dibaca. Fokus pada yang penting dan pasti dibaca dan dimanfaatkan. 

        Ini tantangan banget buat saya. Karena jari ini terkadang memang "gatel" pengin semua disimpan di wall. Berharap suatu saat kalau perlu tinggal cari. Padahal pada realitanya saya lebih sering langsung mencari di halaman pencarian google. So, mulai deh hapus-hapus yang nggak penting. Sekaligus ke depannya berikhtiar untuk mengisinya dengan yang bermanfaat. Doakan semoga aktif mengisi dengan tulisan pribadi, nggak cuma repost kepunyaan orang lain ya....

4. Langkah keempat adalah membersihkan foto yang kurang relevan. Sekaligus sebagai ikhtiar kami untuk tidak banyak memajang foto di media sosial. Tantangan juga karena sama saja menghapus kenangan masa lalu kan ya. Bismillah untuk kebaikan semuanya... 

    Keempat langkah itulah yang saya lakukan hari ini. Semoga bisa selalu istiqomah untuk berbenah di media sosial. Suami sangat mendukung, bahkan kalau wall facebook isinya tulisan pribadi beliau mau di tag. Tapi kalau isinya cuma foto atau repost punya orang mending nggak usah saja. Karena dari dulu tipe suami memang nggak suka "nyampah" di wall medsos. Bismillah.....

 

#harike-3

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia


Kamis, 12 Agustus 2021

Ada Apa dengan “WhatsApp”?

07.18 0 Comments

 



                                                                        sumber foto: google

Judul yang saya ambil kali ini mungkin agak aneh ya. Ada apa dengan “Whatsapp”? Saya mengambil judul tersebut karena memang akhir-akhir ini aplikasi whatsapp saya sering bermasalah. Sudah umum kan ya masalahnya? Hehehe. Pasti seputar data yang terlalu penuh. Malu sendiri jadinya, jadi ketahuan kan kalau whatsapp saya pasti “gemuk”banget. Alhamdulillah, mendapat tantangan di kuliah Bunda Sayang untuk manajemen gadget. Tantangan ini bisa sekaligus menjawab pertanyaan ada apa dengan whatsapp saya .

Setelah hari pertama kemarin saya fokus pada perapian aplikasi di handphone, maka hari kedua ini saya berfokus untuk merapikan salah satu aplikasi yaitu whatsapp. Kenapa whatsapp menjadi aplikasi yang pertama kali saya benahi? Aplikasi WA ini merupakan aplikasi yang mendominasi kegiatan saya sehari-hari. Berkomunikasi paling mudah dengan WA, grup keluarga, grup alumni, grup ngaji, dan grup yang lain pun lewat aplikasi yang satu ini. Bahkan dulu saat saya masih aktif jualan, aplikasi WA inilah yang sering digunakan. Intinya si WhatsApp ini mendominasi banget deh. Ada yang sama dengan saya? Hehehe.

Ketika semua kegiatan banyak terpusat di aplikasi ini, bisa dibayangkan dong apa yang terjadi? Pasti sering banget kita mendapatkan pesan berupa tulisan, gambar, video, voice note dan lain sebagainya. Jika semua bentuk pesan itu tak pernah disaring dan dirapikan, apa yang terjadi ya seperti Whatsapp saya. Sering error daripada normal. Kalua sudah eror barulah sadar dan bertanya ada apa ya dengan Whatsapp saya? Ikutan yuk cari tahu yang terjadi dengan Whatsapp saya, barangkali sama juga dengan Whatsappmu.

Hal pertama yang saya lakukan adalah cek pesan yang ada di Whatsapp. Dan beginilah hasil penelusuran saya.

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa riwayat pesan yang ada di Whatsapp saya sangatlah buanyakkkkk. Setelah saya hitung ada 500an riwayat pesan yang saya dapat sejak tahun 2019. Parah banget kan ya. Berarti selama ini saya menumpuk sampah di memori aplikasi Whatsapp ini. Saya berpikir jangan-jangan seperti itu juga di hal yang lain. Ya Allah maafkan saya yang sering lalai ini. Yang saya lakukan adalah menghapus pesan-pesan tersebut. Saya pilih dan pilah dulu, karena ada banyak pesan yang ternyata nomor si pengirim itu belum tersimpan. berikut adalah proses penghapusan pesan. terlihat yang gambar bawah itu adalah riwayat pesan dengan Rumah sakit tempat anak saya lahir. dan sekarang anak saya sudah umur 2,5 tahun. Hehehe.




Setelah selesai menghapus pesan dan menyimpan nomor, maka selanjutnya adalah memilih dan memilah grup yang saya ikuti. Ketika memang saya sudah tidak teralu aktif, maka saya mohon ijin untuk undur diri dari grup tersebut. dan banyak banget ternyata grup yang saya pamiti.....Maafkan saya ya teman-teman. tak bisa berkontribusi aktif hanya silent reader saja....

 



            
            Proses pamit selesai. Tentunya masih banyak grup yang saya ikuti karena faktor kebutuhan. Meskipun begitu, saya tidak ingin tiap saat handphone berbunyi karena pesan yang masuk. Oleh karena itu, saya mulai membisukan notifikasi di setiap grup yang tidak tiap saat harus saya buka. Ingat pesan kakawi Ami, kalau urgent orang pasti akan telepon jadi nggak setiap saat kita harus cek handphone. Biar bias fokus dengan aktivitas yang manfaat. Berikut proses membisukan notifikasi pesan grup Whatsapp. 


        Selain membisukan notifikasi, saya juga membersihkan riwayat pesan di semua grup. Berikut prosesnya...


Dari gambar berikut terlihat semua grup sudah dibisukan dan dibersihkan riwayat pesannya. 



Langkah terakhir yang saya lakukan adalah mengatur grup yang saya tempatkan di bagian paling atas (pin message). 



            Terdapat 3 grup yang saya tempatkan di bagian paling atas. Tentu saja dengan pertimbangan kebutuhan dan prioritas saya saat ini. Grup tersebut adalah grup Hima Bunda Sayang, Pondok Bunda Sayang dan Grup Ukhuwah Tahfidz. Grup tersebut saya pilih karena fokus saya saat ini adalah mengikuti kelas di Bunda Sayang dan Kelas Tahfidz Online. Harapannya dengan lebih fokus dan tak banyak yang diikuti hasilnya akan lebih maksimal. Karena pengalaman membuktikan jika terlalu banyak yang diikuti justru tidak efektif karena tidak bisa maksimal. Alhamdulillah proses beres-beres aplikasi Whatsapp sudah selesai. Masih banyak aplikasi lain yang juga perlu dibenahi. Semangat terus berproses untuk menjadi lebih baik... 


#harike-2

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

Selasa, 10 Agustus 2021

Tantangan Zona-1 Management Gadget “ Digital Waste”

10.15 0 Comments

    sumber foto:google.com
 

Pembahasan kali ini saya akan mulai dengan digital waste. Apa itu digital waste? Istilah ini mungkin sangat jarang kita dengar atau belum pernah mendengar sama sekali. Istilah ini saya dapatkan dari Kakawi Amalia Rahmah (Mak Ami) yang memberikan materi kuliah Bunda Sayang pada hari Senin, 8 Agustus 2021. Materi ini sangat “jleb” menohok orang seperti saya yang sangat “tidak rapi” dalam hal pengarsipan digital. Semua materi rasanya cocok bagi diri saya. Beberapa point penting yang dapat diambil diantaranya:

1.    Banjir informasi yang bisa kita dapatkan dari semua aplikasi di media social membuat kita terkadang tak bisa menyaring semua informasi tersebut. Yang terjadi akhirnya semua informasi tersebut masuk ke dalam memori handphone tetapi tak jelas kapan dibuka apalagi dibaca. Bener nggak ya? Hehehe. Semua materi disimpan dan didownload, berpikir suatu saat akan dibaca. Tapi bertahun-tahun tak kunjung dibuka.

2.    Selain dalam hal penyimpanan, tayangan di media sosial pun bisa mengaburkan fokus dalam hidup? Kenapa bisa? Ya karena semua media sosial diinstall dalam handphone, membuat akun dan setiap hari scrolling untuk sekedar melihat postingan/status teman. Berapa jam ya yang kita habiskan per harinya untuk sekedar “ngintip” status dan postingan orang? Andai saja waktu itu kita kalkulasi kemudian digunakan untuk hal yang bermanfaat pasti tak ada lagi kata “kurang waktu”. Selain menghabiskan waktu, scroll sana sini itu juga terkadang membuat kita “minder” lho. Karena yang kita lihat semua tayangan yang wow dan super keren dari orang lain. Akhirnya kita berpikir apalah saya ini. Nah kan jadi minder dan nggak pede deh.

Kedua point itu kiranya bisa merangkum bagaimana digital waste tersebut telah dengan kuat meracuni kehidupan kita seperti halnya sampah plastik yang kini menggunung dimana-mana. Sedih kan ya. Sampai kapan kita akan terjajah oleh sampah digital tersebut? Sudah saatnya untuk memutus “racun” itu dengan usaha dari diri sendiri. Mulai yuk!!!

Berikut ini bagan singkat dari apa yang akan saya lakukan untuk membuang digital waste dalam handphone yang saya pergunakan saat ini. Langkah ini akan dilakukan InsyaAllah selama 3 hari ke depan. Sebenarnya tantangan diberikan selama 12 hari, akan tetapi saya akan membaginya secara bertahap. Bismillah….



Langkah pertama adalah membenahi aplikasi yang terinstall dalam handphone. Coba lihat tayangan HP saya ketika awal dibuka. Parah banget kan ya? Suami saya sampai terkadang geleng-geleng kepala ketika membuka handphone saya.




Dari gambar di atas, kondisi penyimpanan jelas sudah over. Hehehe.. Jangan tanya soal kecepatan ya… jelas lemot bingit deh. Jadi inilah alasan kenapa aplikasi dalam handphone yang pertama akan saya benahi. Fokusnya pasti pada gambar wallpaper juga kan? Itu pilihan anak saya …





Kedua gambar tersebut merupakan hasil screenshoot dari tayangan aplikasi apa saja yang terinstall dalam handphone saya. Itu baru dua halaman, ada lima halaman ya. Sangat tidak bisa dikatakan rapi kan ya? Semua tidak tertata dengan baik. Maka dari itu, saya akan mulai memilih dan memilah semua aplikasi tersebut berdasarkan kepentingan dan kebutuhan saya saat ini. Proses selanjutnya adalah uninstall semua yang tidak diperlukan.

Berikut adalah proses selama uninstall aplikasi yang memang tidak saya butuhkan dan juga merapikan aplikasi dengan membuat beberapa folder. Folder ini diisi aplikasi menyesuaikan dengan jenis aplikasi. Misalnya folder alat, maka akan diisi dengan berbagai aplikasi yang mmudahkan saya dalam membuat tampilan semisal edit video, edit foto (picsart) dan yang lainnya. Begitu pula dengan folder yang lain, semua diisi dengan yang sejenis.



 

Setelah proses uninstall dan perapian maka didapatkan tayangan sebagai berikut.





 
 

Gambar di atas adalah tayangan di wall handphone saya. Peletakan semua aplikasi di kedua halaman tersebut berdasarkan kebutuhan saya saat ini. Setelah langkah pertama saya jalankan, rasanya kok lebih simple saja melihat layar handphone ya. Tidak seperti sebelumnya yang terasa penuh semua terpasang. Ketika mencari pun harus muter-muter dulu. Bahkan terkadang aplikasi yang tidak penting terpasang di halaman depan, sementara itu, aplikasi yang penting malah di halaman akhir. Akhirnya harus sering muter dulu untuk sekedar mencari. Terbuang waktu juga kan ya. Harapannya sih semoga bisa istiqomah untuk tidak install aplikasi yang tidak penting lagi…

 Lanjut untuk semangat memilah data yang ada di setiap aplikasi...

12 hari tantangan management gadget....

 




#harike-1

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia