Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Rabu, 01 September 2021

Memasak Bersama Tantangan Zona 2 Bunda Sayang

17.24 0 Comments




 

Tantangan di zona 2 ini diawali dengan aktivitas memasak bersama. Apa yang mau dimasak? Sesuatu yang sederhana. Makanan kesukaan anak-anak 😊. Karena kami tinggal di Gunungkidul, maka sudah sangat familiar dengan masakan dengan bahan dasar ketela. Maka dari itu, kali ini kami akan membuat makanan berbahan dasar ketela.

Ada yang sudah pernah mendengar cemplon? Makanan berbahan dasar ketela yang bentuknya bulat. Pasti tahu kan ya. Mungkin di daerah lain beda juga namanya. Hari ini kami akan membuat cemplon ini. Cukup mudah membuatnya. Cukup sediakan parutan ketela, parutan kelapa dan gula Jawa. Setelah dibentuk bulat dan diisi gula Jawa terus digoreng. Bagaimana jadinya kalau saya memasak cemplon ini bareng anak ya? 

Berikut ini adalah ringkasan singkat hasil check in emosi ketika memasak bersama anak. 

Nama: Nur Iswanti Hasani

Partner: Nazhifah Azhwa Nuha

Usia, 5,5 tahun




Dan berikut ini adalah dokumentasi ketia melakukan aktivitas.


Di hari pertama ini masih mersakan biasa. Bagaimana dengan hari esok? 




Rabu, 25 Agustus 2021

Belajar Bertumbuh Berdampak, Aliran Rasa Zona 1

05.37 0 Comments

 



 

Rasa memang terkadang tak mudah diungkapkan. Apalagi jika rasa itu merupakan sesuatu yang sangat berkesan. Setelah melalui 12 hari tantangan di zona 1 ini, maka tibalah untuk merefleksikan semua keseruan di dalamnya. Refleksi ini saya bagi dalam tiga kata yang sering saya dengar dalam event di Institute Ibu Professional.

1.    Belajar

Dalam setiap proses belajar, pasti ada sesuatu yang berubah. Entah itu dalam bidang pengetahuan ataupun sikap. Karena sejatinya dengan belajar tersebut seseorang sedang melakukan proses perbaikan. Jika setelah belajar tidak ada perubahan sama sekali maka bisa dikatakan bahwa tak ada proses belajar. Selama 12 hari menjalani tantangan di zona 1 ini banyak sekali hal yang saya pelajari. Berawal dari pola pikir tentang fungsi gadget, cara mengatur hingga pada praktik untuk mengaplikasikan pola pengaturan itu di kehidupan sehari-hari. Dari proses belajar tersebut akhirnya tersadar bahwa sebenarnya banyak sekali waktu terbuang ketika “bersama” gadget. Jika saja waktu tersebut diakumulasi untuk melakukan suatu hal yang lebih bermanfaat pasti sudah banyak yang bisa dilakukan. Maka proses belajar itu tak boleh hanya berhenti selama 12 hari tantangan, harus berlanjut terus sampai kapanpun.

 

2.    Bertumbuh

Bertumbuh menandakan suatu yang dinamis. Ketika sebuah tanaman bertumbuh, maka dia akan semakin besar. Setelah itu berbunga dan menghasilkan buah. Seperti itu pula proses bertumbuh selama 12 hari tantangan ini. Dalam 12 hari tantangan manajemen gadget ini saya merasakan bagaimana waktu yang dimiliki menjadi sangat dinamis. Hampir setiap hari saya harus berusaha mengerjakan tantangan dalam mengatur penggunaan gadget. Dari proses tersebut sesungguhnya secara tidak langsung saya sedang memantik diri untuk bertumbuh. Bertumbuh menjadi pribadi yang lebih selektif dalam memilih aktivitas yang bermanfaat untuk dilakukan. Selain itu, saya juga merasa semakin percaya diri untuk menjadi bagian dari kemanfaatan bagi sesama. Maka ibarat benih, selama 12 hari tersebut merupakan waktu penyemaian hingga kini sudah mulai bertunas. Tak boleh berhenti sampai di situ, tunas itu harus senantiasa tumbuh sehingga menghasilkan bungan yang cantik dan buah yang ranum. Pada akhirnya bunga dan buah tersebut memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

 

3.    Berdampak

Berdampak mempunyai arti bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memberikan perngaruh yang kuat. Pengaruh tersebut berasal dari apa yang dikatakan ataupun dilakukan. Setelah melalui proses belajar dan bertumbuh, maka harapannya apa yang dilakukan secara konsisten tersebut dapat memberi dampak pada orang lain. Boleh jadi dari apa yang dilakukan akan memberi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Atau paling tidak membuka kesadaran seseorang. Yang jelas apapun yang dilakukan harus selalu dalam ranah kebaikan. InsyaAllah setiap kebaikan yang diniatkan untuk kemanfaatan, maka kebaikan tersebut akan bertambah nilainya. Apalagi jika kebaikan tersebut menginspirasi orang lain dan mereka melakukannya. Apa yang dilakukan tersebut menjadi tabungan pahala jariah yang senantiasa mengalir pahalanya.

 

Alhamdulillah, tantangan zona 1 yang sangat luar biasa telah terlewati. Semoga bisa istiqomah dalam melakukannya. Terima kasih sepenuh langit dan bumi bagi suami dan anak-anak yang telah menjadi bagian dari proses belajar selama ini.

 

#refleksipetualangan

#tantanganzona1

#manajemengadget

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

----

 

Minggu, 22 Agustus 2021

No Sampah, Berfaedah Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

16.42 0 Comments

 


Perjalanan manajemen gadget akan berakhir hari ini. Akan tetapi hari ini adalah akhir dari sebuah awalan akan komitmen lanjutan. Setelah tahapan ini yang paling penting adalah mempertahankan komitmen untuk “tidak nyampah” dan “berfaedah”. Apa itu “tidak nyampah” dan berfaedah”?

Tidak nyampah

1.    Menghindari status geje (nggak jelas). Status harus bermanfaat. Bagaimanapun segala sesuatu yang kita tulis di media sosial merupakan jejak digital.

2.    Meminimalisir pemajangan foto diri dan keluarga di media sosial. Hal ini merupakan bentuk komitmen bersama suami.

3.    Menghindari berkomentar tak penting pada postingan orang lain

Berfaedah

1.    Menggulir gawai untuk scrolling yang bermanfaat. Ketika perlu untuk membuka handphone, maka yang dilakukan adalah hal yang bermanfaat. Semisal melakukan pencarian informasi dari apa yang sedang dipelajari, membalas pesan secukupnya atau membuat status yang berisi informasi yang bermanfaat. Sangat ditekankan untuk tidak membuka handphone ketika hanya bertujuan untuk scrolling berita artis ataupun melihat status orang lain.

2.    Membuka handphone saat screen time. Membuka handphone karena memang “butuh” untuk melakukan sesuatu. Tidak membuka jika memang sedang tidak membutuhkan. Karena hal itu yang mengakibatkan aktivitas kita teralihkan.

 

Adapun yang sudah mulai saya lakukan selama 12 hari ini adalah sebagai berikut.


Dari mindmap tersebut, paling tidak performa dari gawai sudah mulai normal. Artinya sudah bisa digunakan secara maksimal. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan gawai untuk kemanfaatan diri dan orang lain. Apa saja yang selanjutnya akan saya lakukan?

1.    Nge-blog (blogspot dan wordpress)

Untuk memaksimalkan perangkat handphone dan juga media sosial yang saya miliki, maka saya akan mulai mengaktifakan kembali blog yang sduah lama tertidur. Tertidur karena tidak pernah diisi dengan tulisan. Maka, dalam salah satu langkah manajemen gadget saya pecan lalu adalah menelusuri akun wordpress. InsyaAllah berazam untuk konsisten mengisi dengan ragam ilmu sesuai dengan kapasitas yang saya miliki.

2.    Mengelola intstagram untuk berbagi kebaikan

Saya memiliki beberapa akun Instagram. Akun tersebut dulunya memang saya gunakan untuk berjualan. InsyaAllah ada akun yang nantinya khusus saya gunakan sebagai sarana berbagi ilmu.

Sebenarnya masih banyak rencana dalam pikiran terkait pemanfaatan gadget. Untuk target di tahun ini adalah mengoptimalkan blog dan Instagram. Ketika konsistensi sudah terbentuk, InsyaAllah akan berlanjut dengan aplikasi yang lain. Semoga Allah mudahkan.

 

#harike-12

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

 

Sabtu, 21 Agustus 2021

Candu Gadget Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

13.15 0 Comments

 



Pernah merasa kecanduan terhadap sesuatu? Wah, kalau pernah pasti sangat sulit untuk lepas. Kecanduan memang tak hanya melibatkan fisik saja, tetapi juga psikologis. Seseorang yang kecanduan akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukan aktivitas yang sudah menjadi “candu”. Kalau aktivitas itu bermanfaat sih bagus ya. Semisal olahraga atau membaca. Kalau “candu”nya itu aktivitas yang hanya membuang waktu maka sangatlah rugi.

Apa contoh aktivitas yang bisa jadi “candu”? Salah satunya adalah aktivitas bersama gadget. Gadget memang sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Dengan gadget tersebut seseorang bisa belajar, berkomunikasi, bahkan juga bisa menghasilkan uang. Maka bisa dibilang bahwa di zaman yang serba instant ini kita tak bisa terlepas dari gadget.  Lalu bagaimana caranya agar aktivitas tersebut tetap bermakna dan tidak menyita sebagian besar waktu kita?

Beberapa tips di bawah ini mungkin bisa diterapkan.

1.      Membuat to do list di pagi hari

Target sangat penting kita miliki agar apa yang dilakukan bisa terarah. Jika semua hanya mengalir maka tak ada sesuatu yang dicapai. Oleh karena itu pembuatan “to do list” di pagi hari sangat penting. Dengan adanya “to do list” itu kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan apa yang dilakukan bisa terarah. Kalau tak ada targetan harian kita cenderung akan lari pada kegiatan yang tak begitu bermanfaat semisal scrolling berita artis atau update status teman di social media. Bermain game atau buka-buka  grup yang kurang penting dan lain sebagainya.

2.      Mematikan notifikasi

Ketika sedang melakukan suatu pekerjaan terkadang konsentrasi buyar saat ada suara notifikasi di handphone. Oleh karena itu dengan mematikan notifikasi akan sangat membantu untuk tetap fokus pada agenda awal.

3.      Menerapkan screen time

Screen time adalah waktu dimana kita berhadapan dengan layar handphone ataupun perangkat yang lain. Tetapi titik tekan saya di sini adalah layar handphone. Kita bisa mencoba menerapkan screen time untuk mengurangi “kecanduan” akan handphone. Selain itu screen time ini bermanfaat juga bagi kesehatan. Pemilihan screen time tentu saja disesuaikan dengan aktivitas dan kebutuhan. Sebagai contoh tidak ada screen time saat waktu sholat. Maka setiap waktu sholat handphone sama sekali tidak disentuh meski hanya sekedar melihat pesan masuk. Waktu yang lain misal saat bekerja atau menemani anak belajar.

Ketiga langkah tersebut dapat mengurangi interaksi kita dengan layar handphone. Yang paling penting dari itu semua adalah komitmen dalam melaksanakannya. Dalam tantangan di kelas Bunda Sayang kali ini InsyaAllah ketiga langkah tersebut saya terapkan.

 

#harike-11

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

 

Jumat, 20 Agustus 2021

Merapikan Inbox Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

03.44 0 Comments


Apa kabar inbox? Kalau ditanya seperti ini pasti barulah kita sadar jika selama ini hanya sekedar menerima pesan tapi tak pernah cek seberapa banyak kotak masuk yang terekam di sana. Bagi sebagian orang mungkin berpikir bahwa suatu saat pesan itu akan dibuka kembali untuk dibaca. Akan tetapi pada kenyataannya pesan tersebut tak pernah dibuka lagi. Walhasil, inbox penuh dengan pesan dari berapa tahun yang lalu.

Kondisi inilah yang juga terjadi di handphone saya. Inbox menumpuk, padahal sudah tak pernah lagi dibuka. Bahkan sebagian besar isi pesan tersebut tentang update atau tawaran sesuatu.

Apa yang harus dilakukan? Satu-satunya cara adalah dengan menghapus semuanya. Gambar di bawah ini bisa disimpulkan bahwa pesan yang masih tersimpan sejak tahun 2018. Lama banget ya jadi sampah di situ. Padahal jaman itu juga sudah menggunakan aplikasi Whatsapp. Gambar bagian kanan menunjukkan bahwa isi pesan pun sebagian besar tentang informasi yang "kurang" begitu penting. 

                                                   Sebelum dirapikan 


Setelah dirapikan


        Terkadang kita memang tidak memperhatikan sebuah isi pesan. Hanya melihat sekilas kemudian langsung beralih. Pengalihan tersebut seharusnya diikuti dengan langkah menghilangkan atau mempertahankan. Begitu pula dengan pola pikir terhadap sesuatu. Otak kita seringkali menimbang dengan sekilas namun jarang menindaklanjuti dengan aksi nyata. Makanya sering kita dengar kata-kata "terlalu banyak wacana tanpa aksi nyata". Semoga langkah awal manajemen gadget ini menjadi  langkah nyata untuk memberikan manfaat lewat gawai yang ada di tangan. 


#harike-10

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

Kamis, 19 Agustus 2021

Beberes Catatan Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

03.06 0 Comments

 


 


Bagi beberapa orang, catatan itu sangat penting. Dengan adanya catatan, kita akan lebih mudah mengingat sesuatu. Misalnya akan pergi belanja, catatan daftar belanja akan sangat membantu kita untuk fokus hanya pada barang yang tercantum. Sehingga kita akan terhindar dari membeli barang yang tidak perlu. Masih banyak lagi kegunaan dari catatan. Selain itu, catatan berguna untuk memudahkan menyimpan suatu materi. Jika suatu saat kita membutuhkan, maka tinggal membuka kembali catatan tersebut.

Namun apa yang terjadi jika semua hal disimpan dalam catatan? Bahkan data tersebut sudah bertahun-tahun disimpan tapi belum sempat untuk dibuka. Entah kapan akan dibuka juga belum jelas. Hanya berpikir bahwa suatu saat akan dibuka. Jika yang terjadi seperti itu, maka sebenarnya kita hanya menumpuk-numpuk catatan yang sebenarnya tidak begitu kita butuhkan. Apa yang harus dilakukan juga sudah terlalu banyak catatan di handphone. Caranya adalah dengan ikhlas menghapusnya. Berikut ini adalah manajemen gadget yang saya lakukan hari ini. Saya mulai merapikan dengan menghapus catatan yang sudah menumpuk. Setelah itu, saya membuat folder catatan. Folder tersebut untuk memudahkan ketika mencari catatan.



 Sebelum dibereskan, saya memiliki catatan yang saya simpan sejak tahun 2017. Berapa tahun coba saya menunpuk sampah di sini. Empat tahun lamanya data tersebut hanya "terdiam" tak pernah dijamah. Jumlahnya pun juga tak tanggung-tanggung, sampai 647 catatan. Bahkan setelah saya cek, sebagian besar berisi tentang daftar catatan belanja ataupun target harian yang akan saya lakukan. Terdapat juga beberapa catatan materi kajian ataupun catatan online shop. Oleh karena itu, tak perlu dipilih langsung dihapus semuanya. 


   Selain dibereskan, saya pun membuat beberapa folder dalam catatan. Tujuannya agar lebih mudah ketika melakukan pencarian. Ada 3 folder yaitu materi yang berisi catatan kajian atau materi penting yang saya dapatkan dari menyimak zoom dll. Folder olshop untuk catatan toko online saya. Kemudian folder reminder untuk catatan ketika saya ingin berbelanja ataupun targetan harian yang akan saya lakukan. 


Kunci terpenting dalam proses beberes ini adalah konsistensi. Kenapa harus konsisten? Agar gadget yang dimiliki secara berkala selalu dibersihkan dan dibereskan. Segala sesuatu yang sekiranya sudah tidak dibutuhkan maka dibuang ataupun dipindahkan ke penyimpanan yang lain. Istiqomah memang tak mudah, namun harus terus berikhtiar mewujudkannya. 


#harike-9

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia

 

Rabu, 18 Agustus 2021

Merapikan Youtube Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

06.57 0 Comments

 


 


Siapa yang tak kenal dengan aplikasi Yotube? Dari anak-anak hingga bapak-bapak yang sudah berumur pun sangat familiar dengan aplikasi ini. Youtube menawarkan kemudahan dalam mencari informasi maupun hiburan. Bagi anak-anak, youtube dijadikan hiburan yang sangat simple. Semua anak pasti akan duduk manis ketika disuguhi dengan tayangan dari youtube yang dia sukai. Namun harus dipertimbangkan untuk efek negative bagi anak-anak juga. Biasanya anak-anak akan kecanduan dan “tantrum” ketika tak mendapatkan tayangan yang disukai. Selain itu, motorik kasarnya kurang terasah karena hanya diam menikmati layar handphone ataupun komputer.

Begitupula bagi orang dewasa, youtube ini menjadi aplikasi yang sangat digemari. Dengan melihat youtube, informasi akan lebih mudah didapat. Seseorang tak perlu membaca banyak hal atau informasi. Cukup diam dan menikmati bahkan bisa “disambi” makan atau nyuci. Cocok banget kan bagi emak-emak super sibuk yang pengin tetap belajar meski sambil masak di dapur. Intinya youtube menjadi salah satu aplikasi terfavorit di dunia maya.

Berbicara tentang youtube, saya pun akhirnya membuka penyimpanan aplikasi ini di dalam handphone. Ternyata aplikasi ini memuat kapasitas yang cukup besar di handphone. Setelah saya cek, sebagian besar isinya adalah video hasil download yang tersimpan di memori. Padahal kalau misal butuh sebenarnya kan bisa mencari di kolom pencarian. Berikut adalah gambaran kapasitasnya, dan youtube paling besar....

 


Terdapat 58 video yang saya simpan. Padahal saya juga jarang membukanya. Biasanya juga langsung ketik di kolom pencarian. Semua video tersebut akhirnya dihapus, tak lagi menyimpan di memori. Lebih baik langsung ke halaman penelusuran jika menginginkan informasi tertentu. Handphone juga lebih “lancar” ketika tak banyak beban kan ya…

                                                            Sebelum dibersihkan


Setelah dibersihkan


           Setelah dibersihkan, tak ada lagi video yang saya simpan. Selain membersihkan, saya juga merapikan data di bio. 


Semoga ke depannya channel ini dapat saya manfaatkan untuk berbagi kebaikan. Sebenarnya suami sudah lama meminta untuk membuat suatu content yang dibagikan lewat youtube. Akan tetapi "berbagai alasan" pun saya sampaikan. Padahal alasan tersebut sebenarnya bisa saja diubah menjadi "kesempatan" kan ya. Kesempasatn berbuat kebaikan dan kesempatan berbagi kemanfaatan. Semua itu memang tergantung niat dan tujuan besar. Kalau semua sudah jelas, pasti tak ada lagi alasan. Bergerak, bergerak dan bergerak itu saja kuncinya. Setelah proses "bersih-bersih" gadget ini suami saya memang sangat berharap agar gawai ini lebih bermanfaat untuk banyak orang. No excuse.....


 

#harike-8

 

#tantanganzona1

 

#manajemengadget

 

#tantangan12harikalender

 

#bundasayangbatch7

 

#institutibuprofesional

 

#semestakaryauntukIndonesia