Manusia adalah makhluk monodualis. Istilah ini
mengandung arti bahwa manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk
sosial. Sebagai bagian dari masyarakat sosial, maka manusia membutuhkan
interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Interaksi ini bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhannya akan bantuan orang lain. Tanpa interaksi dengan sekitar, seseorang akan tumbuh menjadi seorang
yang egois dan tidak peduli dengan kondisi sekitar.
Anak-anak sebagai bagian dari masyarakat pun
membutuhkan pemenuhan akan kebutuhan bersosialisasi. Kebutuhan anak akan
sosialisasi bisa dalam berbagai bentuk. Bentuk sosialisasi tersebut memang
tidaklah terlihat sama persis seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Salah
satu kegiatan yang disenangi anak
sekaligus sebagai media sosialisasi adalah bermain. Pasti setiap hari kita bisa
melihat bahwa anak-anak tak bisa lepas dari kegiatan bermain. Karena dunia anak
adalah dunia bermain.
Wujud sosialisai lewat bermain ini sangat efektif
untuk menanamkan kepedualian pada diri anak. Sebagai contoh adalah kemampuan
anak yang mengajak teman untuk bermain bersama dan meminjamkan mainan tersebut
kepada temannya. Hubungan/pergaulan seorang anak dengan anak-anak lain dalam
bermain merupakan faktor yang penting dalam perkembangannya karena anak harus
belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dia dapat diterima
sebagai manusia sosial di masyarakatnya.
Dalam situasi bermain anak belajar bergaul dengan
anak-anak lain yang mempunyai tuntutan dan hak yang sama dengan dirinya. Dia
belajar membagi alat mainan bergiliran, bekerja sama, tolong menolong dan
belajar untuk dapat mandiri. Keadaan itu memberi pengalaman kepada anak untuk
memahami kebutuhan anak lain dan belajar mentaati peraturan-peraturan bermain.
Dia belajar juga menggunakan kebebasan secara bertanggungjawab. Hal yang perlu
diperhatikan di sini adalah perlunya disediakan beberapa alat mainan serupa
untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya konflik antar anak.
Noer_azhief
Foto: Wahyu, Deni, Aby