Hari ini waktunya jalan-jalan. Anak-anak akan diajak untuk
mengunjungi beberapa tempat yang ada di sekolah, diantaranya ruang tata usaha,
ruang kepala sekolah, ruang PSB, Ruang Komputer dan Ruang AVA. Sangat
menyenangkan memang, terutama bagi anak-anak yang berlebih energi. Serasa
mereka bisa mengekspresikan sesuatu yang mereka tunggu, yaitu mengeksplorasi
alam luar.
Hingga pada
suatu ketika tibalah di sebuah ruangan bernama Pusat Sumber Belajar. Pengelola
membuat aturan bahwa sepatu diatur dengan rapi di luar ruangan, tentunya
berdasar bahwa Islam itu mencintai keindahan. Seorang anak yang memang guratan
pendiriannya tegas melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh temannya.
Dia meletakkan sepatu secara acak, ditumpuk diantara sepatu yang lain. Langsung
saja dia melenggang ke dalam ruang PSB.
Salah satu guru yang sedari tadi mengingatkan segera bergerak untuk
menertibkan. Anak tersebut coba untuk dipaksa merapikan sepatu, tapi tak bisa
juga. Justru dia memberontak dan bertanya “Kenapa harus ditata rapi?”.
Setelah
beberapa saat, salah satu guru datang padanya dan berkata, “Nak, coba sini
duduk dengan Bu Guru. Lihat Bu Guru sebentar” dengan ogah-ogahan dia mencoba
menuruti guru tersebut. “Bu Guru cuma mau bertanya, Islam itu mengajarkan kita
kerapian tidak ya?”, anak tersebut mengangguk. “Nah, kalau begitu Bu Guru ingin
kamu menunjukkan contoh bahwa Islam mengajarkan kerapian itu seperti apa. Itu
saja, oke!” . Sang guru meninggalkan anak itu dan terlihat bahwa dia berpikir.
Tak lama setelah itu, dia keluar ruangan, tak tahu apa yang mau dilakukan.
Setelah anak tersebut masuk, sang guru melihat keluar dan ternyata sepatu yang
tadi ditumpuk sudah berjajar rapi dengan sepatu yang lain.
Subhanallah,
bertambah ilmu lagi bagi kami. Pelajarannya adalah bahwa hati anak hanya bisa
disentuh dengan hati. Sebuah kayu yang bengkok, jika dipaksa diluruskan maka
akan patah. Sejak saat
itu, maka sang guru selalu mencoba membicarakan segala sesuatu dengan baik dan
memantik anak-anak dengan pemikiran agar mereka terbiasa melakukan atas
kesadaran mereka sendiri
nafisah_azhief
anaqukreatif.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar