Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Jumat, 03 September 2021

Tragedi “Teh Pucuk” Tantangan Zona 2 Bunda Sayang

17.35 0 Comments


Di hari ketiga ini saya mencoba berganti partner. Kalau sebelumnya saya berpartner dengan anak pertama dan suami, maka di hari ketiga ini saya memilih partner anak kedua. Usianya 2 tahun 10 bulan. Di hari ketiga ini saya tidak merencanakan sebuah aktivitas, tetapi respon emosi tersebut muncul saat anak laki-laki saya bermain. Cerita awalnya si anak ikut mbolang. Nah di perjalanan dia kehausan dan kami lupa membawa air minum. Mampirlah kami di sebuah warung di pinggir jalan. Di warung tersebut, anak saya memilih membeli “teh pucuk”. Lanjutlah kami mbolang sambil lari pagi.

Setelah sampai di rumah, minuman tersebut sudah habis. Saya dan suami sibuk di dapur untuk bebersih. Sekian waktu anak saya kok anteng banget. Saya coba mencari tahu, ternyata dia sedang bermain air menggunakan botol bekas “teh pucuk” tersebut. Botol tersebut diisi air dan dituang di wadah sampai luber kemana-mana. Bisa dibayangkan apa yang ibunya ini rasakan? Selengkapnya di bawah ini ya.











            Itulah cerita emotional check in saya untuk hari ini. Sebenarnya masih sama dengan hari sebelumnya, pemicu dari emosi tersebut adalah rasa khawatir. Khawatir jika anak saya terpeleset air yang ditumpahkan di lantai. Alhamdulillah cukup bisa teratasi dengan pengalihan tempat bermain. Sebenarnya anak-anak itu hanya ingin bermain. Mereka belum bisa berpikir bahwa apa yang dimainkan tersebut mungkin bisa berbahaya. Maka tugas dari orang tuanyalah untuk selalu mendampingi. 



Kamis, 02 September 2021

Bersepeda di Jalan Raya, Tantangan Zona 2 Bunda Sayang

14.39 0 Comments

 


Dalam tantangan Bunda Sayang zona 2 ini, saya sekaligus tertantang untuk kembali merancang aktivitas berbasis fitrah yang biasa kami lakukan sebelum pandemi. Setelah adanya pandemi ini memang aktivitas sedikit mengalir tanpa ada rancangan malam sebelumnya. Oleh karena itu, moment ini akan saya gunakan sebagai awalan untuk memulai kembali aktivitas “merawat” dan “menyambut” fitrah anak-anak.

Dalam merancang kegiatan anak, saya menggunakan panduan konsep Fitrah Based Education (Pendidikan Berbasis Fitrah) yang digagas oleh almarhum ustadz Harry Santosa. Inilah rancangan kegiatannya..

Tema: Olahraga

Sub tema: Bersepeda di Jalan Raya

Usia: 6,5 tahun

NO

ASPEK FITRAH

KEGIATAN

1.

Fitrah Iman

1)    Mengucapkan syukur atas nikmat kesehatan.

2)   Mengenalkan betapa baiknya Allah yang memberikan dua tangan dan dua kaki.

3)   Membacakan ayat dan hadits tentang berolahraga

 QS at-Tiin [95] : 4
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” 

 

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah SWT daripada mukmin lemah.”
    (HR Bukhari)

2.

Fitrah Belajar

1)   Belajar sopan santun ketika berkendara di jalan raya

2)   Belajar mematuhi rambu lalu lintas

3.

Fitrah Jasmani

1)   Melatih keseimbangan tubuh saat bersepeda

2)   Melatih konsentrasi

3)   Melatih kekuatan otot saat mengayuh

4.

Fitrah Seksualitas

1)   Menguatkan bonding dengan bersepeda bersama

2)   Membedakan sepeda yang dipakai laki-laki dan perempuan

3)   Membedakan pakaian yang dipakai saat bersepeda antara laki-laki dan perempuan

5.

Fitrah Bahasa

1)   Menceritakan tentang pengalaman bersepeda di jalan raya

2)   Menyempurnakan tutur bahasa

6.

Fitrah Perkembangan

1)   Mendapatkan pengalaman multi indrawi saat bersepeda di jalan raya(pendengaran, pengihatan, peraba, dll)

2)   Melatih menghargai integritas dan pilihan saat bersepeda (misal memilih jalur yang dilalui)

7.

Fitrah Bakat

1)   Mengamati sifat unik anak

2)   Memberi apresiasi dari sikap baiknya ketika bersepeda

8.

Fitrah Individu/Sosialitas

1)   Memberi kesempatan anak bersepeda di jalan raya

2)   Mengajarkan sopan santun ketika bertemu dengan orang lain selama bersepeda

Di hari kedua ini, saya masih mengajak anak perempuan sebagai partner berpetualang menyelami emosi diri. Sebenarnya suami juga berperan sebagai partner karena beliau membantu saya dalam berpetualang dan mendokumentasikan setiap aktivitas. Berikut hasil dari petualangan tersebut.














              Sementara itu, dalam berpartner bersama suami saya pun merasakan pacuan emosi. Mengapa seperti itu? Berikut sedikit ringkasannya...




            Itulah pengalaman saya dan kedua partner saya dalam beraktivitas hari ini. Cukup menegangkan menurut saya karena emosi saya cukup teraduk ketika anak mulai bersepeda di jalan raya yang ramai. Kalau hasil diskusi dengan suami, kami menyimpulkan bahwa emosi tersebut muncul karena saya terlalu khawatir. Saya belum percaya terhadap kemampuan anak ketika bersepeda sehingga khawatir terjadi sesuatu. Alasan itulah yang membuat saya merasa emosi mulai naik terhadap suami dan juga anak. Berbeda dengan suami yang lebih slow karena beliau sudah percaya bahwa anak bisa dan mampu mengendalikan sepeda di jalan raya. Harus belajar dan berlatih terus untuk mengelola emosi....


Rabu, 01 September 2021

Memasak Bersama Tantangan Zona 2 Bunda Sayang

17.24 0 Comments




 

Tantangan di zona 2 ini diawali dengan aktivitas memasak bersama. Apa yang mau dimasak? Sesuatu yang sederhana. Makanan kesukaan anak-anak 😊. Karena kami tinggal di Gunungkidul, maka sudah sangat familiar dengan masakan dengan bahan dasar ketela. Maka dari itu, kali ini kami akan membuat makanan berbahan dasar ketela.

Ada yang sudah pernah mendengar cemplon? Makanan berbahan dasar ketela yang bentuknya bulat. Pasti tahu kan ya. Mungkin di daerah lain beda juga namanya. Hari ini kami akan membuat cemplon ini. Cukup mudah membuatnya. Cukup sediakan parutan ketela, parutan kelapa dan gula Jawa. Setelah dibentuk bulat dan diisi gula Jawa terus digoreng. Bagaimana jadinya kalau saya memasak cemplon ini bareng anak ya? 

Berikut ini adalah ringkasan singkat hasil check in emosi ketika memasak bersama anak. 

Nama: Nur Iswanti Hasani

Partner: Nazhifah Azhwa Nuha

Usia, 5,5 tahun




Dan berikut ini adalah dokumentasi ketia melakukan aktivitas.


Di hari pertama ini masih mersakan biasa. Bagaimana dengan hari esok? 




Rabu, 25 Agustus 2021

Belajar Bertumbuh Berdampak, Aliran Rasa Zona 1

05.37 0 Comments

 



 

Rasa memang terkadang tak mudah diungkapkan. Apalagi jika rasa itu merupakan sesuatu yang sangat berkesan. Setelah melalui 12 hari tantangan di zona 1 ini, maka tibalah untuk merefleksikan semua keseruan di dalamnya. Refleksi ini saya bagi dalam tiga kata yang sering saya dengar dalam event di Institute Ibu Professional.

1.    Belajar

Dalam setiap proses belajar, pasti ada sesuatu yang berubah. Entah itu dalam bidang pengetahuan ataupun sikap. Karena sejatinya dengan belajar tersebut seseorang sedang melakukan proses perbaikan. Jika setelah belajar tidak ada perubahan sama sekali maka bisa dikatakan bahwa tak ada proses belajar. Selama 12 hari menjalani tantangan di zona 1 ini banyak sekali hal yang saya pelajari. Berawal dari pola pikir tentang fungsi gadget, cara mengatur hingga pada praktik untuk mengaplikasikan pola pengaturan itu di kehidupan sehari-hari. Dari proses belajar tersebut akhirnya tersadar bahwa sebenarnya banyak sekali waktu terbuang ketika “bersama” gadget. Jika saja waktu tersebut diakumulasi untuk melakukan suatu hal yang lebih bermanfaat pasti sudah banyak yang bisa dilakukan. Maka proses belajar itu tak boleh hanya berhenti selama 12 hari tantangan, harus berlanjut terus sampai kapanpun.

 

2.    Bertumbuh

Bertumbuh menandakan suatu yang dinamis. Ketika sebuah tanaman bertumbuh, maka dia akan semakin besar. Setelah itu berbunga dan menghasilkan buah. Seperti itu pula proses bertumbuh selama 12 hari tantangan ini. Dalam 12 hari tantangan manajemen gadget ini saya merasakan bagaimana waktu yang dimiliki menjadi sangat dinamis. Hampir setiap hari saya harus berusaha mengerjakan tantangan dalam mengatur penggunaan gadget. Dari proses tersebut sesungguhnya secara tidak langsung saya sedang memantik diri untuk bertumbuh. Bertumbuh menjadi pribadi yang lebih selektif dalam memilih aktivitas yang bermanfaat untuk dilakukan. Selain itu, saya juga merasa semakin percaya diri untuk menjadi bagian dari kemanfaatan bagi sesama. Maka ibarat benih, selama 12 hari tersebut merupakan waktu penyemaian hingga kini sudah mulai bertunas. Tak boleh berhenti sampai di situ, tunas itu harus senantiasa tumbuh sehingga menghasilkan bungan yang cantik dan buah yang ranum. Pada akhirnya bunga dan buah tersebut memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

 

3.    Berdampak

Berdampak mempunyai arti bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memberikan perngaruh yang kuat. Pengaruh tersebut berasal dari apa yang dikatakan ataupun dilakukan. Setelah melalui proses belajar dan bertumbuh, maka harapannya apa yang dilakukan secara konsisten tersebut dapat memberi dampak pada orang lain. Boleh jadi dari apa yang dilakukan akan memberi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Atau paling tidak membuka kesadaran seseorang. Yang jelas apapun yang dilakukan harus selalu dalam ranah kebaikan. InsyaAllah setiap kebaikan yang diniatkan untuk kemanfaatan, maka kebaikan tersebut akan bertambah nilainya. Apalagi jika kebaikan tersebut menginspirasi orang lain dan mereka melakukannya. Apa yang dilakukan tersebut menjadi tabungan pahala jariah yang senantiasa mengalir pahalanya.

 

Alhamdulillah, tantangan zona 1 yang sangat luar biasa telah terlewati. Semoga bisa istiqomah dalam melakukannya. Terima kasih sepenuh langit dan bumi bagi suami dan anak-anak yang telah menjadi bagian dari proses belajar selama ini.

 

#refleksipetualangan

#tantanganzona1

#manajemengadget

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia

----

 

Minggu, 22 Agustus 2021

No Sampah, Berfaedah Tantangan Zona 1 Manajemen Gadget

16.42 0 Comments

 


Perjalanan manajemen gadget akan berakhir hari ini. Akan tetapi hari ini adalah akhir dari sebuah awalan akan komitmen lanjutan. Setelah tahapan ini yang paling penting adalah mempertahankan komitmen untuk “tidak nyampah” dan “berfaedah”. Apa itu “tidak nyampah” dan berfaedah”?

Tidak nyampah

1.    Menghindari status geje (nggak jelas). Status harus bermanfaat. Bagaimanapun segala sesuatu yang kita tulis di media sosial merupakan jejak digital.

2.    Meminimalisir pemajangan foto diri dan keluarga di media sosial. Hal ini merupakan bentuk komitmen bersama suami.

3.    Menghindari berkomentar tak penting pada postingan orang lain

Berfaedah

1.    Menggulir gawai untuk scrolling yang bermanfaat. Ketika perlu untuk membuka handphone, maka yang dilakukan adalah hal yang bermanfaat. Semisal melakukan pencarian informasi dari apa yang sedang dipelajari, membalas pesan secukupnya atau membuat status yang berisi informasi yang bermanfaat. Sangat ditekankan untuk tidak membuka handphone ketika hanya bertujuan untuk scrolling berita artis ataupun melihat status orang lain.

2.    Membuka handphone saat screen time. Membuka handphone karena memang “butuh” untuk melakukan sesuatu. Tidak membuka jika memang sedang tidak membutuhkan. Karena hal itu yang mengakibatkan aktivitas kita teralihkan.

 

Adapun yang sudah mulai saya lakukan selama 12 hari ini adalah sebagai berikut.


Dari mindmap tersebut, paling tidak performa dari gawai sudah mulai normal. Artinya sudah bisa digunakan secara maksimal. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan gawai untuk kemanfaatan diri dan orang lain. Apa saja yang selanjutnya akan saya lakukan?

1.    Nge-blog (blogspot dan wordpress)

Untuk memaksimalkan perangkat handphone dan juga media sosial yang saya miliki, maka saya akan mulai mengaktifakan kembali blog yang sduah lama tertidur. Tertidur karena tidak pernah diisi dengan tulisan. Maka, dalam salah satu langkah manajemen gadget saya pecan lalu adalah menelusuri akun wordpress. InsyaAllah berazam untuk konsisten mengisi dengan ragam ilmu sesuai dengan kapasitas yang saya miliki.

2.    Mengelola intstagram untuk berbagi kebaikan

Saya memiliki beberapa akun Instagram. Akun tersebut dulunya memang saya gunakan untuk berjualan. InsyaAllah ada akun yang nantinya khusus saya gunakan sebagai sarana berbagi ilmu.

Sebenarnya masih banyak rencana dalam pikiran terkait pemanfaatan gadget. Untuk target di tahun ini adalah mengoptimalkan blog dan Instagram. Ketika konsistensi sudah terbentuk, InsyaAllah akan berlanjut dengan aplikasi yang lain. Semoga Allah mudahkan.

 

#harike-12

#tantanganzona1

#manajemengadget

#tantangan12harikalender

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia