Psikologi
perkembangan memandang aspek kesiapan peserta didik dalam proses pelaksanaan
kurikulum, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum
perlu memandang dan memperhatikan faktor psikologi perkembangan dari tiap-tiap
peserta didik. Psikologi belajar merupakan bagian dari psikologi, yang mengkaji
bagaimana seseorang melakukan kegiatan
belajar, cara dia menerima suatu rangsang/informasi sehingga terjadi suatu
proses belajar.
Dalam teori
Gestalt, keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian, keseluruhan bukan
kumpulan dari bagian-bagian. Manusia dianggap sebagai makhluk yang melakukan
hubungan timbal balik dengan lingkungan secara keseluruhan, hubungan ini
dijalin oleh stimulus dan respon. Stimulus yang hadir diseleksi menurut tujuannya,
kemudian individu melakukan interaksi dengannya terus-menerus sehingga terjadi
suatu proses pembelajaran. Dalam hal ini guru lebih berperan sebagai pembimbing
bukan sumber informasi sebagaimana diungkapkan dalam pandangan koneksionisme,
peserta didik lebih berperan dalam hal proses pembelajaran, belajar berlangsung
berdasarkan pengalaman yaitu kegiatan interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Belajar menurut teori ini bukanlah sebatas menghapal tetapi
memecahkan masalah, dan metode belajar yang dipakai adalah metode ilmiah dengan
cara anak didik dihadapkan pada suatu permasalahan yang cara penyelesaiannya
diserahkan kepada masing-masing anak didik yang pada akhirnya peserta didik
dibimbing untuk mengambil suatu kesimpulan bersama dari apa yang telah
dipelajari.
Teori gestalt
sangat mementingkan anak didik dalam proses belajar mengajar. Individu
merupakan sentral dalam proses belajar
dan proses belajar bukan sekadar akumulasi ilmu pengetahuan, yaitu menambah
suatu segmen pengetahuan kepada pengetahuan yang telah ada. Prinsip-prinsip
maupun penerapan dari organismic/
cognitive gestalt field, antara lain ;
-
Belajar berdasarkan keseluruhan
Prinsip ini mempunyai pandangan
sebagaimana proses pembelajaran terpadu. Pelajaran yang yang diberikan kepada
peserta didik bersumber pada suatu masalah atau pokok yang luas yang harus dipecahkan oleh
peserta didik, peserta didik mengolah bahan pembelajaran dengan reaksi seluruh
pelajaran oleh keseluruhan jiwanya.
-
Belajar adalah pembentukan kepribadian
Anak dipandang sebagai makhluk
keseluruhan, anak diimbing untuk mendapat pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
secara berimbang. Ia dibina untuk menjadi manusia seutuhnya yang memiliki
keseimbangan lahir dan batin antara pengetahuan dengan sikapnya. Seluruh kepribadiannya
diharapkan utuh melalui program pembelajaran yang
terpadu.
-
Belajar berkat pemahaman
Belajar merupakan proses pemahaman.
Pemahaman mengandung makna penguasaan pengetahuan, dapat menyelaraskan sikap
dan ketrampilannya. Ketrampilan menghubungkan bagian-bagian pengetahuan untuk
diperoleh sesuatu kesimpulan merupakan wujud pemahaman.
-
Belajar berdasarkan pengalaman
Proses belajar adalah bekerja, mereaksi,
memahami, dan mengalami. Dalam proses pembelajaran peserta didik harus aktif
dengan pengolahan bahan pembelajaran melalui diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, demonstrasi,
survey lapangan, dan sejenisnya
-
Belajar adalah proses berkelanjutan
Belajar adalah proses sepanjang masa.
Manusia tidak pernah berhenti untuk belajar, hal ini
dilakukan karena faktor kebutuhan. Dalam pelaksanaannnya dianjurkan dalam
pengembangannya kurikulum tidak hanya terpaku pada proses pembelajaran yang ada
tetapi mengembangkan proses pembelajaran yang bersifat ekstra untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik. Keberhasilan belajar
tidak hanya ditentukan oleh kemampuan anak didik tetapi menyangkut minat,
perhatian, dan kebutuhannya. Dalam kaitan ini motivasi sangat menentukan dan
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar