Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Senin, 03 Mei 2021

Ramadhan Day-18: Pandangan Psikologi dalam Pengembangan Kurikulum (part 1)

 



Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Salah satu yang membedakan tersebut adalah dari aspek psikologi. Manusia berbeda dengan benda atau tanaman, karena benda atau tanaman tidak mempunyai aspek psikologis. Manusia juga berbeda dengan binatang, karena kondisi psikologis manusia jauh lebih tinggi tarafnya dan lebih kompleks dibandingkan dengan binatang. Kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya.  Begitu juga kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya. Dalam kaitan dengan pengembangan kurikulum, terdapat dua bidang psikologi yang mendasari yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.

Dari segi psikologi perkembangan, individu manusia dipandang sebagai sesuatu yang sangat kompleks tetapi unik. Ia memiliki banyak aspek seperti aspek jasmani, intelektual, sosial, emosional, dan moral.  Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya. Akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Seorang anak mungkin lebih cepat perkembangannya pada tahap tertentu, tetapi lambat pada tahap lainnya, atau aspek tertentu lebih cepat dibanding aspek lainnya.

Dikenal ada tiga teori atau pandangan tentang perkembangan individu, yaitu pendekatan  pentahapan (stage approach), pendekatan diferensial (differential approach), dan pendekatan ipsatif (ipsative approach). Menurut pendekatan pentahapan, perkembangan individu berjalan melalui tahap-tahap perkembangan. Setiap tahap perkembangan mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan tahap yang lainnya. Pendekatan diferensial melihat bahwa individu memiliki persamaan dan perbedaan. Kedua pendekatan tersebut berusaha untuk menarik atau membuat generalisasi yang berlaku untuk semua individu. Dalam kenyataannya seringkali ditemukan adanya sifat-sifat individual, yang hanya dimiliki oleh seorang individu dan tidak dimiliki oleh individu yang lainnya. Pendekatan yang berusaha melihat karakteristik individu-individu inilah yang dikelompokkan sebagai pendekatan  isaptif. Dari tiga pendekatan tersebut yang banyak dianut oleh para ahli psikologi perkembangan adalah pendekatan pentahapan.

Dalam pendekatan  pentahapan, dikenal dua variasi. Pertama pendekatan yang bersifat menyeluruh mencakup segala sesi perkembangan, seperti perkembangan fisik dan gerak motorik, sosial, intelektual, moral, emosional, religi, dan sebagainya. Kedua, pendekatan yang bersifat khusus mendeskripsikan salah satu segi atau aspek perkembangan saja. Pembahasan tentang psikologi belajar akan diulas dalam Pandangan Psikologi dalam Pengembangan Kurikulum (part 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar