Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Jumat, 02 April 2021

Menemukan Harta Karun: Makna Ibu Profesional

22.55 0 Comments


 

Dalam penjelajahan kali ini, kami diminta untuk mendefinisikan makna ibu professional dari sudut pandang pribadi masing-masing. Memang tidaklah mudah untuk menemukannya karena hal tersebut terkait tidak hanya pada diri pribadi tetapi juga terkait pada suami dan juga anak-anak.  Berawal dari mimpi diri untuk menjadi seorang wanita yang mampu dan pantas sebagai istri dan juga ibu yang baik, maka definisi ibu professional menurut saya adalah sebagai berikut.

 

“Ibu Professional adalah seorang wanita yang bangga akan peran diri yang telah dipilih dan bersungguh-sungguh mendidik serta mengantarkan anak-anak sukses di kehidupan dunia dan akhirat.”

 

Kalimat tersebut ingin saya wujudkan tentu saja dengan dukungan penuh dari suami sebagai partner hidup utama. Karena dalam setiap langkah yang diambil seorang wanita, maka haruslah berdasar pada izin dari qowwam atau suaminya.

 

Mengapa seorang wanita harus bangga akan peran dirinya? Seroang wanita harus bangga akan peran dirinya karena hal tersebut menjadi penyemangat untuk terus berubah menjadi lebih baik, dia sadar bahwa pilihannya adalah pilihan terbaik yang diambil. Dari kesadaran tersebut maka akan melahirkan semangat dari dalam diri untuk meraih setiap impian yang telah dituliskan.

 

Kebanggaan akan peran diri tersebut haruslah disertai dengan kesungguhan dalam menuntut dan mengupgrade ilmu sehingga bisa mendidik anak-anaknya untuk sukses di kehidupan dunia dan juga akhirat. Sebagai seorang ibu kita tak boleh tergilas oleh perkembangan zaman. Seorang ibu hendaklah senantiasa update ilmu maupun pengalaman sehingga bisa mengimbangi proses perkembangan anak-anaknya.  

 

Semoga Allah memberikan kemudahan dalam mewujudkan makna ibu professional tersebut….

 

#Misi6

#PenjelajahSamuderaAmarta

#Matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#IbuProfesionalforIndonesia

#SemestaKaryauntukIndonesia

 


Jumat, 26 Maret 2021

MENERJANG OMBAK PENJELAJAHAN SAMUDERA AMARTA

21.18 0 Comments


 

Dalam sebuah pelayaran pastilah akan ditemui ombak di tengah perjalanan. Apa yang akan dilakukan ketika menemui ombak di tengah jalan? Apakah bisa dihindari atau harus dilalui dengan berbagai cara agar bisa selamat? Nah, pada tahap ini penjelajah samudera amarta dihadapkan pada ombak untuk dihadapi. Maka tema pada pembahasan kali ini adalah menerjang ombak. Dibersamai oleh widya iswara yaitu mbak Nesri Baidani kami diajak untuk menerjang ombak dalam diri.

                Tahapan menerjang ombak merupakan tahap yang membuat kami harus kembali berkaca pada diri sendiri. Apakah alasan mendasar bergabung dalam komunitas ibu profesional ini? Sekedar sebagai tempat berkumpul dan menambah teman ataukah sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai wanita, istri dan ibu? Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan big why bergabung dalam komunitas ibu professional.

                Perjalanan untuk sampai pada pelabuhan amarta ibu professional ini memanglah tidak sigkat. Berawal dari ”kegalauan” diri memikirkan tentang peran hidup di dunia. Apakah setiap hari hanya akan diisi dengan rutinitas mencari pundi-pundi uang yang cepat sekali habisnya. Sementara di sisi lain, harus merelakan waktu kebersamaan dengan anak-anak. Hampir tiap hari anak-anak diboyong ketempat dimana mereka bisa “dijaga” dengan baik. Terkadang harus sering berpindah tangan juga. Setiap kali akan meninggalkan mereka ada rasa sesak di dada. Tak jarang pula sambil berkendara kelopak mata pun basah karena desakan kesedihan tersebut. Pada akhirnya, rutinitas itu pun harus dirubah. Jujur tak mudah apalagi ketika harus berhadapan dengan pandangan umum keluarga dan masyarakat. Status baru pun tersemat yaitu” full time mom” atau yang biasa disebut sebagai ibu rumah tangga.

                Status sebagai ibu rumah tangga sebenarnya merupakan tugas yang sudah otomatis tersemat pada setiap wanita yang sudah menikah. Namun, pandangan saat ini menilai bahwa ibu rumah tangga itu bukan merupakan pekerjaan. Alasannya karena tidak menghasilkan uang. Justru ibu rumah tangga itu selalu minta uang. Tak jarang kalimat tersebut “mampir” di telinga yang kadang membuat berpikir ulang tentang pilihan saat ini. Terkadang kita dipaksa oleh keadaan untuk mau berubah. Akhirnya saya pun belajar dan bergabung dengan beberapa komunitas. Dari beberapa teman saya belajar dan terus belajar hingga sampai pada tahap bahwa saya perlu komunitas untuk bisa berkembang menjadi lebih baik.

                Pencarian pun berlanjut yang akhirnya melabuhkan saya pada pilihan untuk bergabung dengan komunitas ibu professional. Komunitas ini sebenarnya sudah saya kenal sejak sebelum menikah, tetapi waktu itu belum ada “krenteg” kuat untuk bergabung. Barulah di Foundaton batch 9 ini akhirnya saya bergabung. Jadi ketika diminta untuk bertanya apa alasan kuat bergabung di ibu professional ini adalah untuk meningkatkan kapasitas diri dalam mengemban peran sebagai wanita, istri dan ibu sehingga bisa memberikan kontribusi positif pada ranah domestik maupun sosial.

                Apakah pilihan saya sudah sejalan dengan kerangka berpikir ibu profesional? Jawabannya adalah sudah. Mengapa bisa dikatakan sudah tentu saja terdapat beberapa alasan yang mendasari. Penjelasan tersebut dapat dilihat dari piramida ibu profesional berikut ini. Dalam mempersiapkan peran untuk keluarga dan masyarakat maka saya memerlukan supporting sitem untuk mendukung setiap peran yang diambil. Maka supporting system tersebut didapatkan dari :

 

Revitalisasi makna ibu

Mengapa makna ibu menjadi salah satu isu yang harus direvitalisasi? Karena peran ibu sangatlah penting. Ibu tak hanya menjalani peran domestic dalam mengelola rumah tangga saja, akan tetapi peran social pun tersemat dengan menyeimbangkan diantara keduanya. Ketika seorang ibu telah selesai pada peran domestiknya, maka secara otomatis ia akan mengambil peran sosial dengan lebih baik. Peran tersebut tak hanya sebagai tuntutan kewajiban saja, akan tetapi seorang ibu menjalani setiap peran tersebut dengan bahagia.

 

Pendidikan dan pelatihan ibu professional

Di dalam ibu profesional semua anggota akan difasiltasi dengan pendidikan dan pelatihan sebagai focus utamanya. Mengapa pendidikan dan pelatihan ini penting? Kartena dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut seorang ibu akan bertambah imu dan pengalamannya dalam menjalankan setiap peran yang dipilih.

 

Pengembangan sarana ibu professional

   Dalam komunitas ibu profesional, sarana supporting system senantiasa dikembangkan untuk mendukung proses belajar yang dijalankan. Sarana tersebut dapat dilakukan secara online m,au[pun offline yang disesuaikan dengan kondisi. Pada intinya sarana tersebut harus mendukung proses belajar yang merdeka dan bahagia.

 

Jaringan kemandirian perempuan

Kemandirian perempuan otomatis akan tercipta ketika setiap ibu berusaha terus berproses memantaskan diri dalam menjalankan perannya di ranah domestik maupun sosial.

 

Muara dari semua proses tersebut akan melahirkan para ibu yang memiliki akhlak mulia sesuai dengan tujuan besar dalam piramida ibu profesional berikut ini.

Proses dari piramida tersebut akan menghasilkan output berupa ibu yang memiliki karakter sebagai berikut:

1.    Memiliki kepercayaan diri.

2.    Memiliki semangat untuk terus menerus mengembangkan diri.

3.    Memiliki kemampuan dalam mengelola keluarga.

4.    Memiliki kemampuan dalam mendidik dan mengembangkan anak.

 

                Output itulah yang akan menjadi karakter seorang ibu profesional yang harapannya akan memberikan kontribusi bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

                Dalam berproses memantaskan diri  menjadi seorang yang memiliki kapasitas seperti piramida di atas pastilah akan ditemui rintangan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan ketahanan diri dalam menjaga konsistensinya. Halangan tersebut dapat dihadapi dengan meluruskan kembali niat awal bergabung dalam lingkaran ibu profesional. Niatan tersebut yang akan memberikan suntikan semangat. Selain itu cara untuk bisa senantiasa menjaga semangat adalah dengan mengikuti setiap kegiatan keilmuan yang disediakan oleh komunitas ibu profesional maupun di luar itu. Dengan adanya update ilmu maka pikiran akan selalu terbuka untuk bisa tetap konsisten.

 

#Misi5

#penjelajahsamuderaamarta

#matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#semestakaryauntukindonesia

#institutibuprofesionalforIndonesia

 

 

Sumber gambar: google.com

 

 

Jumat, 19 Maret 2021

Aliran Rasa Penjelajahan Samudera Amarta

16.48 0 Comments


 

Sungguh rasa yang tak terbayangkan bisa sampai pada tahapan ini. Setelah beberapa misi terselesaikan, kini saatnya rehat sejenak untuk menumpahkan rasa yang dialami selama perjalanan meraih mimpi.

Menjadi mimpi yang telah lama terpendam untuk menjadi member ibu professional. Hingga akhirnya tahun 2020 menjadi awal pijakan baru untuk menyandang status sebagai member ibu professional meski baru di tahap awal. Akan tetapi rasa itu membuncah bahagia mengalirkan semangat dalam menanti setiap tahapnya. Setiap tahapan misi yanh diberikan oleh widya iswara sangatlah keren. Saya mengatakan keren karena meskipun pembelajaran yang dilakukan di ibu professional ini adalah pembelajaran via online tetapi sangat mengasyikkan. Selain itu, tahapan misinyapun membuat kami para penjelajah semakin tersadar akan konsep “diri”

Tahapan misi yang diberikan diawali dengan “pemetaan” diri. Setiap misi yang dikerjakan pasti terkait dengan “self talk”. Kami dibimbing untuk meraba akan kelemahan dan kelebihan diri. Setelah itu, apa yang bisa dilakukan setelah menyadari akan kelemahan dan kelebihan tersebut. Sebelum itu semua, kami pun diajak untuk mencari “strong why” dari setiap langkah yang kami lakukan. Harapannya, alasan  kuat itulah yang akan menjaga semangat untuk melalui penjelajahan di samudera amarta ini.

Setelah menyadari itu semua, kamipun dibimbing untuk menemukan peran diri. Sebagai seorang wanita, peran yang diemban pun tak hanya ranah domestic saja. Kami dibimbing untuk menemukan peran diri sebagai istri, ibu dan peran dalam masyarakat. Tak mudah memang, tapi kebahagiaan menjadi wanita itulah yang menjadi penyemangat untuk bisa senantiasa berubah dan berproses.

Ketika sudah memahami akan peran diri, maka akan lebih mudah untuk menempatkan diri dalam ranah yang akan digeluti. Maksudnya apa? Maksudnya bahwa setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT pasti diberikan bekal untuk bisa membawa keberkahan bagi orang lain. Maka setiap diri hendaklah memiliki peran spesifik pada bidang yang akan diperjuangkan.

Rencana 5 tahun pun ditentukan. Hal itu sebagai cara untuk memeri arah yang jelas akan misi/peran hidup yang akan diperjuangkan. Selain itu juga akan memberikan semangat untuk bisa konsisten dalam memperjuangkannya. Sungguh luar biasa proses yang saya jalani dalam mengikuti penjelajahan di ibu professional ini. Semoga bisa istiqomah dan menjadi diri yang lebih baik.

 

#aliranrasa

#penjelajahsamuderaamarta

#matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#semestakaryauntukindonesia

#institutibuprofesionalforIndonesia.

 

Jumat, 12 Maret 2021

Menentukan Arah Mata Angin

00.24 0 Comments

 


Penjelajahan berlanjut dengan membentangkan layar dan menentukan arah mata angin agar bisa selamat sampai tujuan.  Dalam menentukan arah mata angin ini para penjelajah memerlukan  ilmu agar tidak tersesat. Salah satu ilmu yang sangat penting adalah memahami  tentang Core Values. Apa itu core values? Dalam penjelasan yang disampaikan oleh sahabat widya iswara Endang Prasdianti disebutkan bahwa core values adalah nilai yang harus dipegang teguh oleh para Ipers agar selalu menjadi pembelajar mandiri yang haus akan ilmu. Seorang wanita haruslah senantiasa belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak.

Mengapa wanita harus senantiasa belajar? Agar dia dapat mengikuti arus perkembangan zaman sehingga bisa mensikapi dengan bijak. Tidak berhenti pada belajar saja, seorang wanita haruslah berkembang. Mengembangkan ilmu sesuai dengan passion atau bakat sehingga nantinya bisa menghasilkan karya indah. Karya tersebut tak hanya berhenti untuk diri pribadi saja, akan tetapi haruslah dibagikan sehingga memberikan manfaat yang lebih luas. Manfaat tersebut yang akan memberikan dampak berupa perubahan dalam diri pribadi dan masyarakat luas.

Core values ini harus selalu menjadi pedoman dalam setiap langkah. Tujuannya agar langkah kecil kita tak hanya bertujuan untuk sesuatu yang sempit, tetapi harus memberikan manfaat secara luas. Selain itu, dengan core values ini pula kita akan lebih siap dengan tantangan dan hambatan yang muncul dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar.

Dalam menjalankan core values ini, maka peran yang akan saya ambil diantaranya:

1.       Seandainya saya menjadi seoraang ibu pembelajar, maka hal pertama dan utama yang ingin saya pelajari adalah ilmu yang kaitannya dengan home education. Mengapa seperti itu? Kalau kita melihat kondisi saat ini, maka pendidikan keluarga di sekitar kita sangatlah lemah. Sebagian besar orang tua berpandangan untuk bisa memiliki banyak uang sehingga bisa menyekolahkan anak di tempat favorit. Sekolah menjadi tempat untuk menempa semua aspek dalam proses pendidikan anak. Sementara itu, tidak semua orang tua yang mau terlibat dalam proses tersebut. Hal inilah yang nenjadikan semakin melonjaknya krisis adab dan krisis moral. Karena tanggungjawab pendidikan adab/moral adalah keluarga. Oleh karena itu, saya sangat ingin mendalami ilmu tentang pendidikan keluarga agar bisa mengajak keluarga lain untuk “kembali” pada fitrah kekeluargaannya.

2.       Seandainya saya menjadi petani rumahan, maka saya ingin menerapkan pola pertanian dengan sistem permakultur. Di tengah menjamurnya pertanian sistem modern dengan berbagai bantuan bahan kimia, maka sistem pertanian dengan pola permakultur memang sangatlah asing. Apalagi sistem permakultur ini hasilnya pun tidak sebesar ketika bertani cara modern. Namun, saya ingin berusaha menuju pada pola tersebut karena berbagai alasan.

a.       Sistem permakultur sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Semua prosesnya betul-betul mengandalkan alam yang bekerja secara alami.

b.      Hasil dari sistem pertanian ini pun lebih terjaga karena tanpa semprot dan pupuk kimia. Kalau istilah saat ini “organic”. Bagaimanapun juga, sesuatu yang alami lebih baik karena tidak meninggakan residu yang dapat membahayakan tubuh.

c.       Dalam proses pertanian permakultur ini semakin mendekatkan kita pada Maha Besarnya Allah SWT yang telah mengatur segala sesuatu dengan begitu sempurna.

Maka dari itu, seandainya saya menjadi petani rumahan maka saya ingin merubah pola pikir masyarakat tentang sistem pertanian ramah alam dan juga “hijrah” untuk memilih makanan yang “baik”. Baik di sini berarti makanan yang tanpa banyak proses pengolahan dan tanpa banyak bahan tambahan.

 

Semoga Allah SWT memudahlan langkah kecil ini untuk bisa menjadi seribu hentakan yang memberikan dampak besar bagi sesama

 

#Misi4

#penjelajahsamuderaamarta

#matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#semestakaryauntukindonesia

#institutibuprofesionalforIndonesia.

 

Sumber gambar: kompas.id

Jumat, 05 Maret 2021

Bentang Layar Penjelajahan Samudera Amarta

06.00 0 Comments


 

Pekan ini adalah saat dimana para penjelajah memasuki zona baru yaitu bentang layar. Di zona ini para penjelajah diajak untuk merefleksikan diri terkait peran kehidupan yang selama ini dijalani. Mungkin hal ini merupakan sesuatu yang biasa, sekedar bercerita tentang aktivitas keseharian saja. Akan tetapi penelusuran terkait aktivitas keseharian inilah yang akan membantu untuk mengungkap dan mengarahkan langkah kehidupa yang  lebih baik.

 

1.    Peran Diri sebagai Individu, Istri dan Ibu

Langkah yang pertama adalah mencoba melihat peran keseharian seorang wanita sebagai individu, istri dan juga ibu. Mengapa peran ini sangat penting untuk dikupas? Tujuannya adalah untuk mengetahui posisi diri sehingga dapat memetakan peran yang akan dimaksimalkan. Jangan sampai ada salah satu peran yang timpang yang akan berpengaruh pada pelaksanaan peran kehidupan.

Dalam aspek fitrah sebagai seorang individu, wanita merupakan makhluk yang tidak bisa dilepaskan dari lingkunga sosialnya. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan individu seseorang berkaitan dengan aktualisasi diri dalam kancah sosial. Keterhubungan dalam aspek sosial ini sangat beragam tujuan dan bentuknya. Sebagai contoh adalah aktivitas yang berkaitan dengan proses belajar (kuliah, kursus, pengajian) , bekerja (pegawai, pebisnis), dan aktivitas sosial (arisan, paguyuban, komunitas, dll). Terkait dengan peran individu ibi, maka peran yang saat ini saya jalani adalah:

Peran sebagai individu

Bidang

Kegiatan

Belajar

1.Mengikuti perkuliahan di ibu professional

2.Mengikuti kajian pekanan dan bulanan di komunitas setempat

3.Mengikuti komunitas “Fitrah World Movement”

4.Mengikuti berbagai “short course” online terkait berbagai bidang ilmu

 

Aktivitas Sosial

1.Bersama suami menjadi salah satu Pembina anak yatim di lingkungan setempat

2.Bersama suami merintis Rumah Quran

 

 

Dalam menjalani peran sebagai individu tersebut, saya merasa senang dan nyaman serta bersemangat dalam menjalani peran tersebut.

 

Aspek selanjutnya adalah peran wanita sebagai seorang istri. Menjadi seorang istri merupakan fitrah yang tersemat dalam diri wanita. Maka, mau tidak mau peran ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dan dilaksanakan. Peran sebagai seorang istri ini terkait wanita sebagau partner hidup suami, sebagai penasihat suami dan pendorong suami. Peran sebagai seorang istri tak bisa dilepaskan dengan peran sebagai seorang ibu. Dalam perannya di hadapan anak, maka seorang ibu hendaklah menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak-anak. Ibu juga yang menyediakan segala kebutuhan fisik keluarga. Adapun peran yang yang saya jalani terkait aktivitas sebagai istri dan ibu diantaranya adalah sebagai berikut.

 

Peran sebagai istri dan ibu

Aktivitas pagi

Aktivitas siang

Aktivitas sore/malam

1.    Menyelesaikan targetan pribadi (tilawah, dzikir)

2.    Membaca buku/artikel

3.    Menyiapkan agenda kegiatan anak

4.    Merapikan rumah

5.    Memyiapkan sarapan

6.    Menyiapkan pakaian kerja suami

7.    Menemani anak pre bath activity (cerita, bermain, percobaan science)

8.    Memandikan anak

9.    Berkegiatan bersama anak (bersepeda, berkebun, bercerita, bernyanyi)

1.  Menyiapkan makan siang

2.  Merapikan rumah

3.  Membaca artikel dari grup ataupun membaca buku

4.  Berkegiatan bersama anak (di dalam rumah seperti bermain peran, membaca buku, dll)

5.  Mememani hingga anak tidur siang

1.    Memandikan anak

2.    Berkebun (me time)

3.    Menyambut suami pulang

4.    We time bersama keluarga (makan, dzikir bersama, dll) hingga anak tidur

5.    Membaca artikel/buku

 

Dalam aktivitas yang tertulis tersebut terdapat beberapa aktivitas yang memang tidak dituliskan seperti mencuci, menyetrika, melipat baju, dll. Aktivitas tersebut biasanya saya lakukan ketika weekend atapun malam/pagi saat anak tidur. Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan, hal yang saya sukai adalah ketika menemani kegiatan anak-anak (bermain, bercerita, bernyanyi bersama, melakukan percobaan science). Bersepeda bersama anak adalah kegiata yang saya lakukan setiap hari. Selain saya suka, anak-anak pun bahagia. Aktivitas lain yang sangat saya suaki adalah berkebun. Dengan berkebun, saya seolah sejenak lepas dari rutinitas harian yang taka da habisnya. Maka, berkebun ini hampir tiap hari saya lakukan.

 

2.    Proyeksi 5 tahin ke depan

Dalam perjalanan kehidupan setiap orang pasti mempunyai mimpi. Mimpi-mimpi itulah yang akan mendorong untuk selalu bergerak dan berproses. Akan menjadi apakah diri ini 5 tahun ke depan? Diantara mimpi yang ingi saya capai dalam 5 tahun ke depan diantaranya:

a.    Menjadi keluarga pembelajar

Istilah keluarga pembelajar ini memang sangatlah luas. Pada intinya saya mempunyai mimpi untuk bisa menjadi ibu yang senantiasa belajar/mencari ilmu sehingga kebiasaan tersebut akan menular kepada suami dan juga anak-anak. Tidak berhenti pada batasan keluarga inti saja, akan tetapi saya juga berharap kebiasaaan belajar ini bisa kami tularkan kepada masyarakat luas. Maka peran yang saya ambil adalah menjadi ibu pembelajar mandiri.

b.    Memiliki kebun sebagai pemenuhan kebutuhan keluarga

Keinginan ini muncul setelah saya belajar bersama dalam forum Fitrah World Movement. Dalam forum tersebut sangat banyak insight baru terkait dalam penyikapan terhadap kehidupan saat ini. Salah satu yang menjadi titik tekan adalah pada bidang makan. Say mempunyai mmpi untuk  “hijrah” dalam bidang makanan. Yang sebelumnya segala kebutuhan diperoleh dari luar dan instant, kami ingin mewujudkan slogan “tanam yang kau makan dan makan yang kau tanam”. Maka peran saya yang saya ambil adalah menjadi seorng petani rumahan yang ramah alam. Kami juga berharap untuk bisa menularkan pemahaman dan langkah kami pada masyarakat luas.

 

3.    Ilmu dan Keterampilan yang dibutuhkan

Untuk mewujudkan semua mimpi itu maka dibutuhkan ilmu dan keterampilan yang memadai. Untuk mendukung semua itu, maka saya butuh belajar mengenai hal-hal yang terkait diantaranya:

Mimpi

Ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan

Keluarga Mandiri belajar

1.Ilmu homeschooling

2.Ilmu perkembangan anak sesuai fitrah

3.Ilmu mempersiapkan akil baligh

4.Ilmu bisnis bagi pemuda

5.Ilmu tentang bakat anak

6.Keterampilan membuat perangkat pembelajaran mandiri

7.Keterampilan membuat portofolio anak dalam berbagai aspek

8.Keterampilan dalam membuat assessment pribadi bagi anak

9.Keterampilan dalam permberdayaan komunitas belajar

Kebun keluarga

1.Ilmu tentang permakultur

2.Ilmu tentang kebun sayur keluarga

3.Ilmu dalam membuat kompos rumah tangga

4.Imu dalam membuat pupuk alami

5.Ilmu dalam bidang peternakan skala rumah tangga

6.Ilmu tentang makanan yang menyehatkan tubuh

7.Keterampilan mengolah makanan sehat

 

Semua mimpi pasti berawal dari langkah pertama. Maka harapan dan mimpi ini saya tuliskan agar menjadi pengingat dan penyemangat utuk bisa konsisten dalam proses mewujudkannya. Bismillah….

 

#Misi3

#PenjelajahSamuderaAmarta

#Matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#IbuProfesionalforIndonesia

#SemestaKaryauntukIndonesia