Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Jumat, 12 Maret 2021

Menentukan Arah Mata Angin

 


Penjelajahan berlanjut dengan membentangkan layar dan menentukan arah mata angin agar bisa selamat sampai tujuan.  Dalam menentukan arah mata angin ini para penjelajah memerlukan  ilmu agar tidak tersesat. Salah satu ilmu yang sangat penting adalah memahami  tentang Core Values. Apa itu core values? Dalam penjelasan yang disampaikan oleh sahabat widya iswara Endang Prasdianti disebutkan bahwa core values adalah nilai yang harus dipegang teguh oleh para Ipers agar selalu menjadi pembelajar mandiri yang haus akan ilmu. Seorang wanita haruslah senantiasa belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak.

Mengapa wanita harus senantiasa belajar? Agar dia dapat mengikuti arus perkembangan zaman sehingga bisa mensikapi dengan bijak. Tidak berhenti pada belajar saja, seorang wanita haruslah berkembang. Mengembangkan ilmu sesuai dengan passion atau bakat sehingga nantinya bisa menghasilkan karya indah. Karya tersebut tak hanya berhenti untuk diri pribadi saja, akan tetapi haruslah dibagikan sehingga memberikan manfaat yang lebih luas. Manfaat tersebut yang akan memberikan dampak berupa perubahan dalam diri pribadi dan masyarakat luas.

Core values ini harus selalu menjadi pedoman dalam setiap langkah. Tujuannya agar langkah kecil kita tak hanya bertujuan untuk sesuatu yang sempit, tetapi harus memberikan manfaat secara luas. Selain itu, dengan core values ini pula kita akan lebih siap dengan tantangan dan hambatan yang muncul dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar.

Dalam menjalankan core values ini, maka peran yang akan saya ambil diantaranya:

1.       Seandainya saya menjadi seoraang ibu pembelajar, maka hal pertama dan utama yang ingin saya pelajari adalah ilmu yang kaitannya dengan home education. Mengapa seperti itu? Kalau kita melihat kondisi saat ini, maka pendidikan keluarga di sekitar kita sangatlah lemah. Sebagian besar orang tua berpandangan untuk bisa memiliki banyak uang sehingga bisa menyekolahkan anak di tempat favorit. Sekolah menjadi tempat untuk menempa semua aspek dalam proses pendidikan anak. Sementara itu, tidak semua orang tua yang mau terlibat dalam proses tersebut. Hal inilah yang nenjadikan semakin melonjaknya krisis adab dan krisis moral. Karena tanggungjawab pendidikan adab/moral adalah keluarga. Oleh karena itu, saya sangat ingin mendalami ilmu tentang pendidikan keluarga agar bisa mengajak keluarga lain untuk “kembali” pada fitrah kekeluargaannya.

2.       Seandainya saya menjadi petani rumahan, maka saya ingin menerapkan pola pertanian dengan sistem permakultur. Di tengah menjamurnya pertanian sistem modern dengan berbagai bantuan bahan kimia, maka sistem pertanian dengan pola permakultur memang sangatlah asing. Apalagi sistem permakultur ini hasilnya pun tidak sebesar ketika bertani cara modern. Namun, saya ingin berusaha menuju pada pola tersebut karena berbagai alasan.

a.       Sistem permakultur sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya. Semua prosesnya betul-betul mengandalkan alam yang bekerja secara alami.

b.      Hasil dari sistem pertanian ini pun lebih terjaga karena tanpa semprot dan pupuk kimia. Kalau istilah saat ini “organic”. Bagaimanapun juga, sesuatu yang alami lebih baik karena tidak meninggakan residu yang dapat membahayakan tubuh.

c.       Dalam proses pertanian permakultur ini semakin mendekatkan kita pada Maha Besarnya Allah SWT yang telah mengatur segala sesuatu dengan begitu sempurna.

Maka dari itu, seandainya saya menjadi petani rumahan maka saya ingin merubah pola pikir masyarakat tentang sistem pertanian ramah alam dan juga “hijrah” untuk memilih makanan yang “baik”. Baik di sini berarti makanan yang tanpa banyak proses pengolahan dan tanpa banyak bahan tambahan.

 

Semoga Allah SWT memudahlan langkah kecil ini untuk bisa menjadi seribu hentakan yang memberikan dampak besar bagi sesama

 

#Misi4

#penjelajahsamuderaamarta

#matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#semestakaryauntukindonesia

#institutibuprofesionalforIndonesia.

 

Sumber gambar: kompas.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar