Pekan ini adalah saat dimana para penjelajah memasuki zona baru
yaitu bentang layar. Di zona ini para penjelajah diajak untuk merefleksikan
diri terkait peran kehidupan yang selama ini dijalani. Mungkin hal ini
merupakan sesuatu yang biasa, sekedar bercerita tentang aktivitas keseharian
saja. Akan tetapi penelusuran terkait aktivitas keseharian inilah yang akan
membantu untuk mengungkap dan mengarahkan langkah kehidupa yang lebih baik.
1.
Peran Diri sebagai Individu, Istri dan Ibu
Langkah yang pertama adalah mencoba melihat peran keseharian
seorang wanita sebagai individu, istri dan juga ibu. Mengapa peran ini sangat
penting untuk dikupas? Tujuannya adalah untuk mengetahui posisi diri sehingga
dapat memetakan peran yang akan dimaksimalkan. Jangan sampai ada salah satu
peran yang timpang yang akan berpengaruh pada pelaksanaan peran kehidupan.
Dalam aspek fitrah sebagai seorang individu, wanita merupakan makhluk
yang tidak bisa dilepaskan dari lingkunga sosialnya. Oleh karena itu, pemenuhan
kebutuhan individu seseorang berkaitan dengan aktualisasi diri dalam kancah sosial.
Keterhubungan dalam aspek sosial ini sangat beragam tujuan dan bentuknya.
Sebagai contoh adalah aktivitas yang berkaitan dengan proses belajar (kuliah,
kursus, pengajian) , bekerja (pegawai, pebisnis), dan aktivitas sosial (arisan,
paguyuban, komunitas, dll). Terkait dengan peran individu ibi, maka peran yang
saat ini saya jalani adalah:
Peran sebagai individu
Bidang |
Kegiatan |
Belajar |
1.Mengikuti perkuliahan di ibu professional 2.Mengikuti kajian pekanan dan bulanan di komunitas
setempat 3.Mengikuti komunitas “Fitrah World Movement” 4.Mengikuti berbagai “short course” online terkait
berbagai bidang ilmu |
Aktivitas Sosial |
1.Bersama suami menjadi salah satu Pembina anak yatim
di lingkungan setempat 2.Bersama suami merintis Rumah Quran |
Dalam menjalani peran sebagai
individu tersebut, saya merasa senang dan nyaman serta bersemangat dalam
menjalani peran tersebut.
Aspek selanjutnya adalah peran wanita sebagai seorang istri. Menjadi
seorang istri merupakan fitrah yang tersemat dalam diri wanita. Maka, mau tidak
mau peran ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dan dilaksanakan. Peran sebagai
seorang istri ini terkait wanita sebagau partner hidup suami, sebagai penasihat
suami dan pendorong suami. Peran sebagai seorang istri tak bisa dilepaskan
dengan peran sebagai seorang ibu. Dalam perannya di hadapan anak, maka seorang
ibu hendaklah menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak-anak. Ibu juga yang
menyediakan segala kebutuhan fisik keluarga. Adapun peran yang yang saya jalani
terkait aktivitas sebagai istri dan ibu diantaranya adalah sebagai berikut.
Peran sebagai istri dan ibu
Aktivitas pagi |
Aktivitas siang |
Aktivitas sore/malam |
1.
Menyelesaikan
targetan pribadi (tilawah, dzikir) 2.
Membaca
buku/artikel 3.
Menyiapkan
agenda kegiatan anak 4.
Merapikan
rumah 5.
Memyiapkan
sarapan 6.
Menyiapkan
pakaian kerja suami 7.
Menemani
anak pre bath activity (cerita, bermain, percobaan science) 8.
Memandikan
anak 9.
Berkegiatan
bersama anak (bersepeda, berkebun, bercerita, bernyanyi) |
1. Menyiapkan makan siang 2. Merapikan rumah 3. Membaca artikel dari grup ataupun membaca buku 4. Berkegiatan bersama anak (di dalam rumah seperti
bermain peran, membaca buku, dll) 5. Mememani hingga anak tidur siang |
1.
Memandikan
anak 2.
Berkebun (me
time) 3.
Menyambut
suami pulang 4.
We time
bersama keluarga (makan, dzikir bersama, dll) hingga anak tidur 5.
Membaca
artikel/buku |
Dalam aktivitas yang tertulis tersebut terdapat beberapa
aktivitas yang memang tidak dituliskan seperti mencuci, menyetrika, melipat
baju, dll. Aktivitas tersebut biasanya saya lakukan ketika weekend atapun
malam/pagi saat anak tidur. Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan, hal yang
saya sukai adalah ketika menemani kegiatan anak-anak (bermain, bercerita,
bernyanyi bersama, melakukan percobaan science). Bersepeda bersama anak adalah
kegiata yang saya lakukan setiap hari. Selain saya suka, anak-anak pun bahagia.
Aktivitas lain yang sangat saya suaki adalah berkebun. Dengan berkebun, saya
seolah sejenak lepas dari rutinitas harian yang taka da habisnya. Maka,
berkebun ini hampir tiap hari saya lakukan.
2.
Proyeksi 5 tahin ke depan
Dalam perjalanan kehidupan setiap orang pasti mempunyai mimpi. Mimpi-mimpi
itulah yang akan mendorong untuk selalu bergerak dan berproses. Akan menjadi
apakah diri ini 5 tahun ke depan? Diantara mimpi yang ingi saya capai dalam 5
tahun ke depan diantaranya:
a. Menjadi keluarga pembelajar
Istilah keluarga
pembelajar ini memang sangatlah luas. Pada intinya saya mempunyai mimpi untuk
bisa menjadi ibu yang senantiasa belajar/mencari ilmu sehingga kebiasaan
tersebut akan menular kepada suami dan juga anak-anak. Tidak berhenti pada
batasan keluarga inti saja, akan tetapi saya juga berharap kebiasaaan belajar
ini bisa kami tularkan kepada masyarakat luas. Maka peran yang saya ambil
adalah menjadi ibu pembelajar mandiri.
b. Memiliki kebun sebagai pemenuhan kebutuhan keluarga
Keinginan ini
muncul setelah saya belajar bersama dalam forum Fitrah World Movement. Dalam forum
tersebut sangat banyak insight baru terkait dalam penyikapan terhadap kehidupan
saat ini. Salah satu yang menjadi titik tekan adalah pada bidang makan. Say mempunyai
mmpi untuk “hijrah” dalam bidang
makanan. Yang sebelumnya segala kebutuhan diperoleh dari luar dan instant, kami
ingin mewujudkan slogan “tanam yang kau makan dan makan yang kau tanam”. Maka peran
saya yang saya ambil adalah menjadi seorng petani rumahan yang ramah alam. Kami
juga berharap untuk bisa menularkan pemahaman dan langkah kami pada masyarakat
luas.
3.
Ilmu dan Keterampilan yang dibutuhkan
Untuk mewujudkan
semua mimpi itu maka dibutuhkan ilmu dan keterampilan yang memadai. Untuk mendukung
semua itu, maka saya butuh belajar mengenai hal-hal yang terkait diantaranya:
Mimpi |
Ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan |
Keluarga Mandiri belajar |
1.Ilmu homeschooling 2.Ilmu perkembangan anak sesuai fitrah 3.Ilmu mempersiapkan akil baligh 4.Ilmu bisnis bagi pemuda 5.Ilmu tentang bakat anak 6.Keterampilan membuat perangkat pembelajaran mandiri 7.Keterampilan membuat portofolio anak dalam berbagai
aspek 8.Keterampilan dalam membuat assessment pribadi bagi
anak 9.Keterampilan dalam permberdayaan komunitas belajar |
Kebun keluarga |
1.Ilmu tentang permakultur 2.Ilmu tentang kebun sayur keluarga 3.Ilmu dalam membuat kompos rumah tangga 4.Imu dalam membuat pupuk alami 5.Ilmu dalam bidang peternakan skala rumah tangga 6.Ilmu tentang makanan yang menyehatkan tubuh 7.Keterampilan mengolah makanan sehat |
Semua mimpi
pasti berawal dari langkah pertama. Maka harapan dan mimpi ini saya tuliskan
agar menjadi pengingat dan penyemangat utuk bisa konsisten dalam proses
mewujudkannya. Bismillah….