Setelah beberapa saat, salah satu guru datang padanya dan berkata,
“Nak, coba sini duduk dengan Bu Guru. Lihat Bu Guru sebentar” dengan
ogah-ogahan dia mencoba menuruti guru tersebut. “Bu Guru cuma mau bertanya,
Islam itu mengajarkan kita kerapian tidak ya?”, anak tersebut mengangguk. “Nah,
kalau begitu Bu Guru ingin kamu menunjukkan contoh bahwa Islam mengajarkan
kerapian itu seperti apa. Itu saja, oke!” . Sang guru meninggalkan anak itu dan
terlihat bahwa dia berpikir. Tak lama setelah itu, dia keluar ruangan, tak tahu
apa yang mau dilakukan. Setelah anak tersebut masuk, sang guru melihat keluar
dan ternyata sepatu yang tadi ditumpuk sudah berjajar rapi dengan sepatu yang
lain.
Subhanallah, bertambah ilmu lagi bagi kami. Pelajarannya adalah
bahwa hati anak hanya bisa disentuh dengan hati. Sebuah kayu yang bengkok, jika
dipaksa diluruskan maka akan patah.
Sejak saat itu, maka sang guru selalu mencoba membicarakan segala sesuatu
dengan baik dan memantik anak-anak dengan pemikiran agar mereka terbiasa
melakukan atas kesadaran mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar