Dalam tantangan Bunda Sayang
zona 2 ini, saya sekaligus tertantang untuk kembali merancang aktivitas
berbasis fitrah yang biasa kami lakukan sebelum pandemi. Setelah adanya pandemi
ini memang aktivitas sedikit mengalir tanpa ada rancangan malam sebelumnya. Oleh
karena itu, moment ini akan saya gunakan sebagai awalan untuk memulai kembali
aktivitas “merawat” dan “menyambut” fitrah anak-anak.
Dalam merancang kegiatan anak,
saya menggunakan panduan konsep Fitrah Based Education (Pendidikan Berbasis
Fitrah) yang digagas oleh almarhum ustadz Harry Santosa. Inilah rancangan
kegiatannya..
Tema: Olahraga
Sub tema:
Bersepeda di Jalan Raya
Usia: 6,5 tahun
NO |
ASPEK FITRAH |
KEGIATAN |
1. |
Fitrah Iman |
1)
Mengucapkan syukur atas nikmat kesehatan. 2)
Mengenalkan betapa
baiknya Allah yang memberikan dua tangan dan dua kaki. 3)
Membacakan ayat
dan hadits tentang berolahraga QS
at-Tiin [95] : 4 “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
disukai oleh Allah SWT daripada mukmin lemah.” |
2. |
Fitrah Belajar |
1)
Belajar sopan
santun ketika berkendara di jalan raya 2)
Belajar mematuhi
rambu lalu lintas |
3. |
Fitrah Jasmani |
1)
Melatih keseimbangan
tubuh saat bersepeda 2)
Melatih konsentrasi 3)
Melatih kekuatan
otot saat mengayuh |
4. |
Fitrah Seksualitas |
1)
Menguatkan bonding
dengan bersepeda bersama 2)
Membedakan
sepeda yang dipakai laki-laki dan perempuan 3)
Membedakan pakaian
yang dipakai saat bersepeda antara laki-laki dan perempuan |
5. |
Fitrah Bahasa |
1)
Menceritakan tentang
pengalaman bersepeda di jalan raya 2)
Menyempurnakan tutur bahasa |
6. |
Fitrah Perkembangan |
1)
Mendapatkan pengalaman
multi indrawi saat bersepeda di jalan raya(pendengaran, pengihatan, peraba,
dll) 2)
Melatih menghargai
integritas dan pilihan saat bersepeda (misal memilih jalur yang dilalui) |
7. |
Fitrah Bakat |
1)
Mengamati sifat
unik anak 2)
Memberi apresiasi
dari sikap baiknya ketika bersepeda |
8. |
Fitrah Individu/Sosialitas |
1)
Memberi kesempatan
anak bersepeda di jalan raya 2)
Mengajarkan sopan
santun ketika bertemu dengan orang lain selama bersepeda |
Di hari kedua ini, saya masih
mengajak anak perempuan sebagai partner berpetualang menyelami emosi diri. Sebenarnya suami juga berperan sebagai partner karena beliau membantu saya dalam berpetualang dan mendokumentasikan setiap aktivitas. Berikut
hasil dari petualangan tersebut.