Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Rabu, 17 Januari 2018

Cerdas Memilih Bahan Ajar


Bahan ajar bentuknya sangat beragam. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Dewey, dalam penyusunan bahan ajar hendaknya memperhatikan beberapa syarat. Diantara syarat tersebut adalah:[1]
a.         Bahan ajar hendaknya konkret, dipilih yang betul-betul berguna dan dibutuhkan, dan dipersiapkan secara sistematis dan mendetil.
b.        Pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil belajar, hendaknya ditempatkan dalam kedudukan yang berarti, yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan baru, dan kegiatan yang lebih menyeluruh.
Bahan  pelajaran bagi anak tidak bisa semata-mata diambil dari buku pelajaran, yang diklasifikasikan dalam mata-mata pelajaran terpisah. Mata pelajaran harus berisikan kemungkinan-kemungkinan, harus mendorong anak untuk bergiat dan berbuat. Bahan pelajaran harus memberikan rangsangan pada peserta didik untuk bereksperimen. Dengan demikian, harapannya adalah supaya peserta didik yang aktif, bekerja, dan berkesperimen. Bahan pelajaran tidak diberikan dalam disiplin-disiplin ilmu yang ketat, tatapi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan suatu masalah (problem).
Peranan guru bukan hanya berhubungan dengan mata pelajaran, melainkan dia harus menempatkan dirinya dalam seluruh interaksinya dengan kebutuhan, kemampuan, dan kegiatan siswa. Guru juga harus dapat memilih bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan mayarakat dan lingkungan. Metode mengajar merupakan penyusunan bahan pelajaran yang memungkinkan diterima oleh para siswa dengan lebih efektif. Sesuatu metode tidak pernah terlepas dari bahan  pelajaran, kita dapat membedakan cara berbuat, tetapi cara ini hanya ada sebagai cara berhubungan dengan atau materi tertentu. Metode mengajar harus fleksibel dan menimbulkan inisiatif kepada para siswa. [2]

Januari 2018
Nafisah Azhief



[1] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek..., hal 44
[2] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar