Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Selasa, 11 Januari 2022

Mengamati Sampah di Tempat Bermain

14.27 0 Comments

 


Setiap hari anak-anak memerlukan aktivitas yang melibatkan otot dan gerakan. Bahkan bisa dikatakan bahwa kebutuhan ini sangat penting bagi perkembangan fisik maupun mental. Aktivitas fisik bagi anak bermanfaat untuk kekuatan otot, tulang, jantung dan paru-paru. Selain itu juga bisa melatih koordinasi tangan/kaki, konsentrasi serta keseimbangan badan. Penyiapan belajar untuk jenjang yang lebih tinggi ternyata juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas fisik juga. Begitu penting aktivitas fisik bagi anak sehingga sangat disarankan untuk dilakukan tiap hari. 

Atas dasar tersebut, maka hampir tiap hari kami meluangkan waktu bersama anak untuk beraktivitas di luar rumah. Untuk hari ini anak-anak diajak ke tempat bermain di dekat rumah. Tempat bermain tersebut terletak di komplek Water Byur Ponjong. Momemt tersebut sekaligus kami gunakan untuk memberikan pemahaman kepada anak terkait sampah. Saat memasuki kawasan taman bermain, kami ajak dulu anak-anak untuk mengamati kondisi di sekitar taman bermain. Beberapa temuan yang kami dapati diantaranya:

  1. Pengelola sudah menyediakan tong sampah di sekitar taman bermain.
  2. Terdapat tulisan yang berbunyi "Jagalah Kebersihan".
  3. Kami masih mendapati sisa bungkus makanan yang berceceran di sekitar lokasi bermain.

Kami dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya pengelola sudah berusaha untuk menjaga tempat bermain itu tetap bersih. Namun sangat disayangkan para pengunjung masih belum sadar untuk menjaga kebersihan di area tersebut. 

Temuan tersebut akhirnya menjadi bahan diskusi dengan anak-anak. Merke pun menyimpulkan bahwa lebih senang bermain di tempat bermain yang terjaga kebersihannya. Kesimpulan ini kami jadikan sebagai bagian untuk membentuk konsep berpikir pada diri anak untuk turut serta menjaga kebersihan ketika berada di luar rumah. Sebisa mungkin kami tidak menjadi bagian yang menyumbangkan sampah di tempat umum. 




Minggu, 09 Januari 2022

Sampah di Tempat Wisata Goa Pindul

21.58 0 Comments

 


Ada apa di hari kelima? Kegiatan apa yang kami lakukan sebagai bagian dari membentuk konsep berpikir tentang pengelolaan sampah. Hari ini bisa dikatakan spesial karena kami melakukan perjalanan pengamatan sampah dia area wisata dekat rumah. Sebelumnya tidak ada rencana sama sekali, tetapi karena melihat geliat wisata sudah mulai tumbuh maka kami tertarik untuk memanfaatkannya sebagai bahan belajar. 

Adapun tempat yang kami tuju adalah Goa Pindul yang terletak di Kapewonan Karangmojo Gunungkidul. Di hari Ahad ini tempat tersebut dipenuhi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Kami memasuki komplek wisata dan bejalan melakukan pengamatan di lingkungan wisata. Jika para wisatawan melakukan rafting sungai Oya dan susur Gua Pindul, maka yang kami lakukan lebih kepada melihat dan mengamati aktivitas yang dilakuka oleh pengelola dan wisatawan.

Meskipun hanya sebatas mengamati, namun anak-anak merasa senang karena ini pertama kali mereka kami ajak ke tempat wisata Gua Pindul. Pada kesempatan tersebut anak-anak kami ajak untuk mengamati kondisi sekitar. Apakah masih ada sampah yang dibuang sembarangan oleh para wisatawan. Kemudian seperti apa penyediaan tong sampah di sekitar tempat wisata. Anak-anak pun tertarik mengamati bagaimana para wisatawan bersuka ria bermain air dengan pelampung dan ban kemudian memasuki mulut gua. 

Kami sangat bersyukur karena pada kesempatan tersebut kami juga bisa secara langsung melakukan wawancara terhadap Ketua Desa Wisata Bejiharjo. Beliau banyak menjelaskan tentang upaya pengelolaan sampah di lokasi wisata. Ternyata pihak pengelola sudah berupaya keras untuk mengelola sampah para wisatawan. Kami pun melihat bahwa penyediann tempat sampah mencukupi bahkan beberapa titik terdapat upaya pemilahan sampah. Air gua pun terjaga kebersihannya sehingga ikan pun tetap dapat hidup dengan baik. 



Sabtu, 08 Januari 2022

Belanja Tanpa Sampah

17.53 0 Comments

 


Hari ini masih melanjutkan di tahap pembangunan konsep berpikir mengenai bahaya sampah bagi diri dan lingkungan. Sebenarnya hari ini kami menjadwalkan untuk pergi ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu), tetapi karena kondisi hujan maka kami menunda hingga esok hari. 

Hari ini kegiatan kami isi dengan mengajak anak-anak berbelanja ke warung terdekat. Dari rumah kami telah membawa kantung belanja sendiri sehingga tidak ada sampah yang dibawa pulang. 

Anak-anak memang cukup antusias ketika diajak berbelanja karena mereka biasanya juga bisa jajan. Pada kesempatan tersebut kami juga mencoba memahamkan untuk memilih yang minim sampah. Atau misal harus membawa pulang sampah maka mereka bertanggungjawab untuk mengelolanya. 




Jumat, 07 Januari 2022

Pembangunan Konsep Berpikir "Apa yang kamu lakukan terhadap sampahmu?"

19.57 0 Comments

 


Setelah menetapkan tema proek yang akan dijalankan, maka hari ini kami memulai tahapan pertama yaitu membangun konsep berpikir tentang bahaya sampah. Kegiatan yang dilakukan hari ini adalah melihat video tentang bahaya sampah. Penekanan kami terutama pada sampah plastik yang dibakar dan dibuang sembarangan. Setelah itu anak-anak diajak untuk praktik langsung membakar sampah. 

Setelah itu kami mengajak berdiskusi terkait isi video dan juga apa yang dirasakan dari akivitas pembakaran sampah yang sudah dilakukan. Anak-anak antusias terhadap video yang ditampilkan. Mereka sampai berkomentar bahwa tidak mau lagi buang sampah sembarangan. Karena dalam video yang ditampilkan terdapat penyu dan burung yang mati akibat memakan sampah plastik. 

Setelah praktik membakar sampah pun anak-anak langsung bisa merasakan bahwa asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah organik dan anorganik sangatlah tidak nyaman. Kita tidak pernah tahu asap dari hasil pembakaran tersebut sampai ke hidung siapa. Bisa jadi kita yang membakar tidak merasakan efeknya karena jauh di belakang rumah. Tapi bagaimana dengan tetangga-tetangga kita? Pernahkah hal tersebut kita pikirkan?

Jadi, apa yang dipilih untuk sampah yang kita hasilkan? Membakarnya atau mengurangi serta mengelolanya?


Kamis, 06 Januari 2022

Rumahku Bersih Rumahku Asri Tanpa Sampah

15.17 0 Comments

 


Pagi ini setelah sholat shubuh kegiatan kami sama seperti hari sebelumnya. Hanya saja kami mencoba mengajak anak-anak berdiskusi terkait proyek yang sudah dibicarakan dengan suami hari sebelumnya. Ketika saya memulai pembicaraan, anak-anak memang masih bingung dengan istilah proyek. Oleh karena itu kami harus menyederhanakan penjelasan dan memberikan contoh konkrit. Dari situ mereka semakin faham dan mulai antusias dengan proses diskusi. Saat pembagian tugas pun anak-anak antusias untuk mengambil peran. 

Proyek yang kami rancang ini memang berkelanjutan. Tahapan kegiatan hariannya pun tidak langsung pada puncak karya yang akan dibuat. Akan tetapi setiap hari akan ada kegiatan pendukung yang dilakukan. Kegiatan tersebut bertujuan membangun konsep berpikir pada diri anak sebelum mereka mengeksusi proyek yang akan dilakukan. Pembangunan konsep berpikir tersebut bertujuan agar mereka terbuka wawasannya mengenai sampah, jenis sampah, resiko yang ditimbulkan, hingga pada pengelolaannya. 

Kami berharap dari proyek ini dapat menjadi titik awal anak-anak lebih peduli dengan sampah yang ada di sekitar. 



Rabu, 05 Januari 2022

Proyek Bahagia

21.31 0 Comments

 


Ketika pertama mendengar istilah proyek bahagia ini, maka sudah terlintas dalam pikiran bahwa akan ada keseruan bersama partner. Dan ternyata memang seperti itu. Dalam menjalankan proyek ini kami ditantang untuk membuat proyek bersama keluarga dengan tahapan yang rapi dan berkesan. Tak perlu memaksakan, lakukan kegiatan seperti hari sebelumnya. Hanya saja terdapat beberapa tahapan sehingga apa yang dilakukan lebih tertata. 

Di hari pertama ini obrolan dengan suami sebenarnya sudah mengerucut mengenai tema yang akan diambil. Akan tetapi masih perlu pembahasan lebih lanjut esok hari. 




Rabu, 08 Desember 2021

Aliran Rasa Zona 6 Bunda Sayang

20.48 0 Comments

 Alhamdulillah 12 hari telah berlalu dengan tantangan yang luar biasa. Pendidikan seksual yang selama ini masih dianggap tabu ternyata merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan seksualitas tak melulu membahas tentang seks, tapi lebih pada persiapan sedari awal seorang anak menyambut peran besarnya sebagai ayah maupun ibu. 

Dengan mengetahui sedari awal tentang fitrah sebagai laki-laki maupun perempuan, maka akan lebih menguatkan tugasnya kelak. Saling mengetahui tentang karakter, pola pikir dan perasaan pasangan. Lebih faham akan sikap yang ditunjukkan ketika menghadapi masalah dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, fitrah seksualitas menang merupakan sebuah ilmu yang harus dikuasai dan dipelajari dalam rangka menyambut peran hidup. Juga sebagai bekal dalam mendidik anak. 


#refleksipetualangan

#tantanganzona6

#bundasayangbatch7

#institutibuprofesional

#semestakaryauntukIndonesia