Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya sabun. Sabun brfungsi sebagai alat untuk membersihkan badan, pakaian, dan peralatan lainnya. Berbagai macam produk sabun sangat banyak kita temui. Dari yang harganya murah hingga yang mahal. Dari yang berfungsi tunggal sampai yang terdiri dari berbagai fungsi dalam sekali pemakaian.
Penggunaan sabun ini sebenarnya juga bagai buah simalakama. Bagaimana tidak, di satu sisi manusia sangat membutuhkan keberadaan sabun ini. Namun di sisi yang lain, sabun juga memberi dampak serius bagi lingkungan. Mulai dari bungkus plastik ataupun botol yang menumpuk di tempat pembuangan sampah hingga pada busa sabun yang dibuang ke aliran sungai.
Fokus pada pembangunan konsep berpikir hari ini lebih pada dampak sampah yang dihasilkan dari busa sabun. Mengingat dampak sampah berupa plastik dan yang lain telah dibahas pada hari sebelumnya. Dalam video yang kami bahas ternyata menjelaskan bahwa sabun (hampir semua jenis sabun) mengandung surfaktan. Surfaktan ini memiliki andil besar dalam menurunkan kualitas air. Air yang telah tercemar surfaktan maka kadar oksigennya akan berkurang secara drastis. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada daya hidup biota air.
Dari pembahasan tersebut, maka kami mencoba mengajak anak-anak untuk berdiskusi terkait bagaimana sikap mereka terhadap hal tersebut. Beberapa hal yang mereka sampaikan diantaranya:
- Anak-anak merasa sedih karena masih berkontribusi membuang limbah sabun.
- Anak-anak ingin mengurangi penggunaan sabun agar tidak mencemari air/tanah.
- Anak-anak masih bingung bagaimana caranya untuk bisa mengurangi limbah sabun tersebut.