Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Jumat, 09 September 2016

Wayang dan Pendidikan

14.03 0 Comments
Pendidikan di seluruh dunia kini sedang mengkaji perlunya pendidikan moral atau pendidikan karakter untuk dibangkitkan kembali. Hal tersebut di latar belakang di oleh semakin mengglobalnya kondisi zaman saat ini dimana propaganda media dengan berbagai variasonya tanpa disadari telah menggeser arti pendidikan secara prinsip. Masyarakat Indonesia yang masih kental dengan budaya timur lambat laun kehilangan jati dirinya. Budi pekerti masyarakat yang terkenal dengan sebutan "adi luhung" itu kini semakin memudar, digantikan oleh berbagai kebudayaan ala Barat.

Bertolak pada fungsi pendidikan nasional yang diharuskan berakar pada kebudayaan nasional, maka hal ini berarti bahwa antara pendidikan dan kebudayaan haruslah berjalan secara seimbang. Sejarah membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan nilai-nilai budaya. Dalam kaitan dengan bidang pendidikan, kebudayaan ini dapat dimanfaatkan sebagai media dalam pendidikan. Khususnya dalam pendidikan karakter, salah satu rujukan yang perlu mendapat pangker
an dari masyarakat adalah wayang. Wayang merupakan salah satu warisan budaya yang mempunyai kelangsungan hidup khususnya pada masyarakat Jawa.

 Wayang mempunyai nilai hiburan yang mengandung cerita pokok dan juga berfungsi sebagai media komunikasi. Di samping itu, penyampaian cerita diselingi pesan-pesan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga mempunyai nilai pendidikan. Variasinya dapat meliputi segi kepribadian, kepemimpinan, kebijaksanaan dan kearifan dalam kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Kandungan moral dalam wayang sangat kompleks mulai dari tokoh, cerita sampai pada tembang yang mengiringinya. Banyak tokoh wayang yang bisa dijadikan suri tauladan dalam hal budi pekerti. Di saat banyak anak-anak menjadikan tokoh-tokoh kartun sebagai idolanya, maka tak kalah hebatnya daripada tokoh-tokoh kartun tersebut.(bersambung)


Noer azhief
Terinspirasi Ki Dalang Ahmad Rosyid Nur Maulana
Dalang cilik dari Wirik, Umbulrejo, Ponjong, Gunungkidul

Kamis, 01 September 2016

Class Pet

12.37 0 Comments
Class Pet

Apa itu "class pet"? Apa pula bedanya dengan "class pot"? Cuma satu huruf di belakang yang membedakan. Pada dasarnya ini program yang sama. Hanya saja yang dipelihara oleh anak-anak adalah binatang.

Dalam program "class pet", anak- anak mempupunyai kewajiban memiliki satu hewan peliharaan yang harus dirawat. Perawatan tersebut meliputi memberi makan dan minum, menjaga kebersihan hewan dan kandangnya, serta mengamati setiap proses tumbuh dan tingkah laku si hewan.

Menyenangkan pastinya. Konsep kecintaan terhadap hewan bisa disampaikan secara langsung. Materi tentang hewan juga tak lepas dari kegiatan ini.

'Konkret' itulah yang bisa ditangkap oleh otak anak  kita. Maka program "class pet" ini bisa jadi pilihan....

Pilih hewan apa untuk "class pet" kita???