Seorang ibu yang belajar dan berproses untuk merawat dan menumbuhkan fitrah keluarga

Senin, 23 November 2015

"Cinta" dan "Ketaatan"




Definisi cinta tak pernah kan habis diurai oleh para pujangga. Dari masa ke masa definisinya pun berkembang seiring kondisi zaman yang kian menggila. Cinta yang diartikan sebagai hubungan sedarah, sahabat, kekasih ataupun perasaan kagum yang membuncah. Namun, ada cinta yang tak kan bisa digusur sedikitpun oleh cinta yang tersebut tadi. Islam dan iman, itulah pengikat yang menumbuhkan cinta yang luar biasa. Mengapa luar biasa? Karena atas dasar iman dan islam itulah kita saling mencinta untuk-Nya dan karena-Nya. Tak kan lekang cinta itu oleh zaman. Tak kan habis ataupun terkikis cinta itu sebelum raga terpisah dari nyawa. Bahkan, cinta karena-Nya kan menembus batas logika manusia dimana cinta itu kan dipersatukan lagi di akhirat-Nya kelak. Aamiin. 


Taat merupakan representasi penghormatan terhadap seseorang ataupun sesuatu. Ketaatan diwujudkan dalam bermacam bentuk dan rupanya. Ketaatan seorang bawahan kepada atasan, ketaatan anak kepada orang tuanya, ketaatan siswa kepada gurunya, ketaatan istri kepada suaminya dan lain sebagainya. Sama seperti cinta, ada tingkatan ketaatan yang paling mulia. Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku, itulah perintah taatnya seorang hamba kepada Rabb-Nya. Representasi ibadah pun bermacam rupa dalam bentuk ketaatan melaksanakan perintah dan menghindari larangan. 


Kemudian, apa rangkaian antara cinta dengan taat? Itulah yang coba untuk kita renungkan bersama dan kita jalani bersama. Tak berani tulisan ini memberi jawabnya. Jawab tersebut akan ditemui seiring perjalanan hidup kita yang pasti penuh warna. Sebuah lukisan tak akan menarik jika tanpa warna. Begitu pula hidup kita, akan lebih indah jika diwarnai dengan kebahagiaan maupun kesusahan yang mengiringinya. 


Jika memang saat ini, CINTA harus bersujud di mihrab TAAT, menghindar bukanlah jawaban. Jawaban itu dicari dengan menjalaninya. Saat kita berpeluk di kala badai menghadang, saat kita saling menguatkan dan meneguhkan untuk senantiasa hanya dan hanya bergantung pada-Nya. Betapa cintanya kita, namun ketaatan pada-Nya tetap merupakan manifestasi utama rasa cinta itu. Semoga kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan dalam ketaatan kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar